BANDUNG, iNews.id – Debat terbuka ketiga Pilgub Jabar bagi empat pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur kembali digelar di Sudirman Ballroom, Jalan Sudirman, Kota Bandung, Jumat (22/6/2018).
Dalam debat pamungkas tersebut para pasangan calon saling beradu visi misi dalam program pembangunan manusia yang berkualitas untuk pembangunan Jabar.
Calon Gubernur Jabar nomor 4, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Dudo DM) misalnya. Pasangan ini menawarkan sembilan program pembangunan di Jabar, salah satunya dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) Jabar yang berkualitas, unggul, dan berkualitas.
"Mudah-mudahan malam ini masyarakat Jabar di rumah banyak yang nonton debat pilgub dibandingkan laga Brazil dan kostarika. Jadi jika berbicara dalam pembangunan SDM di Jabar, kami memiliki sembilan fokus program prioritas," kata Demiz.
Dalam sembilan program pembangunan prioritas itu terdapat dalam misi kedua yang sudah sangat jelas disebutkan yakni bagaimana dalam mewujudkan SDM yang berkualitas, unggul, dan berkarakter. Selain itu, terdapat juga dalam misi nomor empat juga ada pembangunan infrastruktur pendidikan.
"Sebetulnya dari PAUD, di mana anak-anak golden age (usia emas), kemudian SMP dan SMA. membangun sekolah baru, karena masih banyak kecamatan yang belum. Memiliki sekolah. Termasuk kesejahteraan guru harus dieprhatikan," ujar dia.
Selain itu, Duo DM juga memiliki program pembangunan dalam kesejahteraan masyarakat dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Sebab, saat ini akan memasuki bonus demograsi di mana manusia diusia produktif sangat tinggi sehingga kebutuhan pekerjaan.
Paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum menawarkan pembangunan Jabar Juara Lahir Batin. Program tersebut untuk menyempurnakan pembangunan yang selama ini sudah berkembang pesat. Namun, kata Emil, pembangunan di Jabar belum disertai dengan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakatnya.
"Jabar memang mengalami banyak kemajuan. Tapi, menurut kami kecepatannya masih perlahan. Pasangan Rindu memiliki cara jitu untuk meningkatkan Jabar melompat lebih tinggi atau berlari lebih cepat," kata Emil saat menyampaikan program dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk kemajuan Jabar lima tahun mendatang.
Paslon nomor urut 2, TB Hasanuddin-Anton Charliyan menjelaskan bahwa sumber daya manusia bukan pada titik akademis.
"Orang Sunda itu punya filosofi cageur bageur bener pinter, singer, wanter, nanjeur. Kalau Amerika cuma punya lima IQ, spirit IQ dan Qiu qiu yang lain, orang Sunda papatah nini-nini ujang sing cageur sing pinter. Seperti lagu Indonesia Raya bangunlah badannya, bangunlah jiwanya," kata Anton.
"Jabar Cageur, sehat jasmani dan sehat rohani, saya teu rido lamun ada masyarakat geuring teu bisa berobat," tandasnya.
Paslon nomor urut 3, Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) mengajak masyarakat Jabar untuk memilih paslon nomor tiga tersebut. Pasangan ini berkomitmen penuh untuk membangun Jabar menjadi termaju melalui agama.
"Asyik mempunyai program Jabar termaju jadi contoh provinsi lainnya. Kemajuan itu berdasar dari ketakwaan, tanpa rahmat tuhan, kita enggak kemana-mana. Dengan ketaqwaan kita buat Jabar aman, dari segi kriminalitas aman bagi perempuan, aman daripada penistaan bayi," kata Sudrajat.
Diusianya yang tak muda lagi, Sudrajat ingin mengabdikan diri bagi masyarakat Jabar. Segudang pengalaman dan ilmu, siap diberikan apabila terpilih. "Saya usia senior tapi tetap akan tumbuh untuk mengabdi dengan pengalaman dan pendidikan. Dengan kebijakan dan usia pengalaman, kami sama-sama membangun Jawa Barat," katanya.
Syaikhu juga mengajak masyarakat untuk tidak golput dan menggunakan hak politiknya. Bahkan dia menyebut suara masyarakat merupakan amanah.
Berdasarkan pantauan iNews.id, suasana debat ke-3 yang berlangsung di Ballroom Sudirman tidak semarak pada debat sebelumnya. Karena, KPU mengeluarkan ketentuan dalam membatasi jumlah dukungan dari masing-masing paslon yang hanya berjumlah 50 orang.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait