JAKARTA, iNews.id - Doa meminta jodoh patut dipanjatkan bagi mereka yang hingga kini belum mendapatkan pasangan hidup. Mereka yang ingin segera menikah dan dipilihkan pasangan yang baik untuk menjalani biduk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah juga perlu berdoa meminta jodoh kepada Allah SWT.
Doa meminta jodoh pun dipanjatkan para nabi. Mereka berharap diberikan pasangan hidup dan keturunan untuk meneruskan risalahnya.
Berikut ragam doa meminta jodoh dari para nabi dalam Alquran yang bisa diamalkan agar bisa segera mendapatkan pasangan hidup.
1. Doa Mendapatkan Jodoh ala Nabi Musa
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
“Rabbi, inni lima anzalta ilayya min khairin faqir.”
Artinya: “Ya Tuhanku, sungguh aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang engkau turunkan kepadaku.” (QS. Surat Al-Qashas: 24)
Doa ini dibaca Nabi Musa AS saat keluar dari Mesir, kemudian mengungsi ke Madyan. Dalam perjalanan Nabi Musa AS kelelahan dan bersandar di pohon besar. Saat sedang beristirahat, ada dua gadis yang sedang berupaya mengangkat batu besar yang menutupi lubang sumur dengan maksud untuk memberi minum kambing gembalaannya.
Melihat kejadian itu, Nabi Musa AS bangun dan membantu dua gadis itu dengan mengangkat batu besar. Seketika itu, mengucur 12 sumber mata air, dan semua suku yang mengantre di sana termasuk dua gadis tersebut tak lagi mengantre untuk mendapatkan air.
Setelah mengangkat batu besar tersebut Nabi Musa AS berteduh di bawah sebuah pohon besar dan kemudian berdoa kepada Allah SWT.
Selang beberapa saat setelah Nabi Musa AS membaca doa tersebut, kemudian beliau di datangi kedua gadis yang mengantre air beberapa waktu lalu.
Ternyata kedua gadis tersebut ialah kakak adik putri dari Nabi Syuaib AS. Dan Nabi Musa AS diundang untuk makan malam sebagai ungkapan rasa terima kasih.
Setelah melalui proses yang panjang, Nabi Syuaib AS meminta Nabi Musa AS memilih antara kedua anak gadisnya yang kecil atau yang besar. Nabi Musa AS kemudian memilih yang kecil di antara kedua kakak beradik anak dari Nabi Syuaib AS.
2. Doa Nabi Zakariya
Doa ini dipanjatkan Nabi Zakariya meminta diberikan keturunan oleh Allah SWt karena dia khawatir sepeninggalnya tidak ada yang meneruskan perjuangan dakwahnya. Yakni tidak beranak dan tidak ada ahli waris yang akan menduduki jabatan kenabian sesudahnya untuk mengatur manusia.
Berikut doa nabi zakariya
وَزَكَرِيَّآ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَۚ
Dan (ingatlah kisah) Zakariya, tatkala ia menyeru Rabbnya:"Ya Rabbku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. (QS. Surat Al Anbiya: 89)
3. Doa Para Salihin
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
Artinya: Dan orang-orang yang berkata: "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS. Surat Al Furqan: 74).
Ibnu Abbas mengatakan maksud ayat tersebut yakni mereka (orang beriman) ingin memperoleh keturunan yang selalu mengerjakan ketaatan kepada Allah sehingga hati mereka menjadi sejuk melihat keturunannya dalam keadaan demikian, baik di dunia maupun di akhirat.
Keutamaan Menikah
Menikah merupakan anjuran dalam agama Islam. Selain memperoleh keturunan, menikah juga menghindarkan diri dari perbuatan zina serta membuat hati menjadi tenang dan tenteram.
Anjuran menikah itu termaktub dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir". (QS. Surat Ar Rum: 21)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menerangkan terkait ayat tersebut. Seandainya Allah menjadikan semua Bani Adam terdiri dari laki-laki, dan menjadikan pasangan mereka dari jenis lain yang bukan dari jenis manusia, misalnya jin atau hewan, maka pastilah tidak akan terjadi kerukunan dan kecenderungan di antara mereka dan tidak akan terjadi pula perkawinan.
Bahkan sebaliknya yang terjadi adalah saling bertentangan dan saling berpaling, seandainya mereka berpasangan bukan dari makhluk sesama manusia. Termasuk di antara rahmat Allah yang sempurna kepada anak-anak Adam ialah Dia menjadikan pasangan (istri) mereka dari jenis mereka sendiri, dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara pasangan-pasangan itu.
Karena adakalanya seorang lelaki itu tetap memegang wanita karena cinta kepadanya atau karena sayang kepadanya, karena mempunyai anak darinya, atau sebaliknya kerena si wanita memerlukan perlindungan dari si lelaki atau memerlukan nafkah darinya, atau keduanya saling menyukai, dan alasan lainnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
Rasulullah SAW pun menganjurkan umatnya untuk menikah. Sebab, menikah sekaligus mengikuti sunah Rasulullah SAW dan bukan golongan dari umat Nabi Muhammad SAW orang yang tidak menikah.
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ نَفَرًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلُوا أَزْوَاجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ عَمَلِهِ فِي السِّرِّ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لَا أَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَا آكُلُ اللَّحْمَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَا أَنَامُ عَلَى فِرَاشٍ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ فَقَالَ مَا بَالُ أَقْوَامٍ قَالُوا كَذَا وَكَذَا لَكِنِّي أُصَلِّي وَأَنَامُ وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
Dari Anas bahwa sekelompok orang dari kalangan sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam bertanya kepada isteri-isteri Nabi shallallahu alaihi wasallam mengenai amalan beliau yang tersembunyi. Maka sebagian dari mereka pun berkata, "Saya tidak akan menikah." Kemudian sebagian lagi berkata, "Aku tidak akan makan daging." Dan sebagian lain lagi berkata, "Aku tidak akan tidur di atas kasurku." Mendengar ucapan-ucapan itu, Nabi shallallahu alaihi wasallam memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian beliau bersabda: "Ada apa dengan mereka? Mereka berkata begini dan begitu, padahal aku sendiri shalat dan juga tidur, berpuasa dan juga berbuka, dan aku juga menikahi wanita. Maka siapa yang saja yang membenci sunnahku, berarti bukan dari golonganku." (HR. Muslim) [No. 1401 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
Rasulullah SAW juga memberikan tips bagi pemuda yang belum mendapatkan jodoh agar tidak terjerumus ke dalam dosa dengan berbuat aniaya terhadap diri sendiri maupun perbuatan zina.
Tips yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yakni berpuasa dan mengerjakan amal baik untuk meredam gejolak hawa nafsu dan bisa segera mendapat pasangan hidup.
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Dari Abdurrahman bin Yazid dari Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang telah memperoleh kemampuan menghidupi kerumahtanggaan, kawinlah. Karena sesungguhnya, perhikahan itu lebih mampu menahan pandangan mata dan menjaga kemaluan. Dan, barangsiapa belum mampu melaksanakannya, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu akan meredakan gejolak hasrat seksual." (HR. Muslim) [No. 1400 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
Wallahu A'lam.
Sumber: Tafsir Ibnu Katsir, pecihitam
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait