CIMAHI, iNews.id - Seniman dan budayawan di Kota Cimahi yang tergabung dalam Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) menagih janji politik pelaksana tugas (plt) Wali Kota Ngatiyana saat kampanye pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi bersama Ajay M Priatna pada 2017. DKKC meminta Ngatiyana merealisasikan pembangunan gedung kesenian.
Sementara saat ini masa jabatan mereka sudah diujung akhir jabatan karena tinggal menghitung bulan. "Sampai sekarang janji itu belum terwujud. Makanya kami ingin agar plt Wali Kota Cimahi segera membangun Imah Seni atau Gedung Kesenian seperti yang sudah dijanjikan," kata Ketua DKKC Hermana HMT, Selasa (5/4/2022).
Hermana HMT menyatakan, saat ini Pemkot Cimahi baru bisa menyewakan sebuah ruko yang fungsinya sebatas tempat latihan, rapat, diskusi terbatas, dan sekretariat DKKC. Sementara yang diinginkan oleh seniman adalah gedung kesenian atau imah seni yang bisa dipakai ajang berkesenian.
Saat ini, tutur Hermana, janji pembangunan imah seni atau gedung kesenian kembali mengemuka dan menjadi pembahasan di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) baik di tingkat kelurahan, kecamatan, maupun kota.
Sejauh ini pembahasan telah mengerucut pada hal yang dianggap prioritas, yakni, budayawan meminta Pemkot Cimahi untuk segera merelaisasikan pembangunan gedung kesenian di tahun 2023. Rekomendasi tempatnya ada tiga, yakni Gedung Rio, Plaza Rakyat Pemkot Cimahi, dan Tanah Ex Junction Cibeureum.
Mengacu kepada keinginan para seniman dan budayawan, mereka lebih memilih Plaza Rakyat Pemkot Cimahi untuk tempat gedung kesenian. Terlebih sejak awal tempat tersebut di desain sebagai amphitheater.
”Dulu almarhum Pak Itoc mendorong seniman berkegiatan di sana. Di kawasan itu pernah ada pendopo seni yang sekarang difungsikan menjadi bangunan lain,” tutur Hermana.
Editor : Agus Warsudi
cimahi kota cimahi pemkot cimahi wali kota cimahi Ngatiyana gedung kesenian dewan kesenian kesenian kesenian daerah kesenian rakyat
Artikel Terkait