SUKABUMI, iNews.id - Atap sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Amanah Bangsa, Jalan Pamoyanan, Kampung Cibitung, RT 03/01, Desa/Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, ambruk akibat diterjang hujan deras disertai angin kencang pada Minggu (13/2/2022) sekitar pukul 23.30 WIB. Pengelola sekolah kebingungan memindahkan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Camat Cibitung Ana Rudiana mengatakan, tidak ada korban, baik luka maupun jiwa dalam bencana itu. Sebab, saat atap bangunan sekolah ambruk, terjadinya pada tengah malam dalam keadaan kosong.
Meski tidak ada korban jiwa, namun akibat kejadian itu telah mengalami kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Kerusakan meliputi bagian atap bangunan sekolah tersebut.
"Iya, atap genting dan kayunya ambruk pada satu ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar siswa dan satu ruang kantor. Berdasarkan asessment petugas di lapangan, kerugian materil akibat bencana alam itu, ditaksir mencapai Rp100 juta," kata Ana kepada MNC Portal Indonesia, Senin (14/2/2022).
Ana menyatakan, untuk keberlangsungan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa TK, sementara dipindah sementara ke SD Pasidikan yang lokasinya tidak jauh dari sekolah yang ambruk itu.
Sementara itu, Kepala Sekolah TK Amanah Bangsa,Rika Rianawati mengatakan, bangunan ruang kelas yang ambruk itu berukuran sekitar 8 x 8 meter. Sementara, ruang kantor yang digunakan guru memiliki berukuran 4 x 4 meter.
"Atap dan kayu penyangga beserta genting pada semua bangunan ruang kelas dan ruang kantor ambruk hingga menutupi bangku sekolah," kata Rika.
Akibat kejadian tersebut, sebanyak 42 siswa di TK Amanah Bangsa untuk sementara waktu harus rela melakukan proses KBM di bangunan SD Pasidikan yang tidak digunakan hari ini karena hujan.
"Namun, kalau besok saya belum tahu, kalau misalkan anak SD masuk semua, dapat dipastikan anak-anak TK tidak ada tempat," ujarnya.
Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah dapat segera membantu untuk memperbaiki bangunan TK Amanah Bangsa yang ambruk akibat bencana alam itu. Pasalnya, tanpa bantuan dari pemerintah untuk menunjang sarana dan prasarana, maka dunia pendidikan akan sulit berkembang.
"Kami juga sudah laporan kepada pemerintah desa dan kecamatan setempat. Nah, saat itu pemerintah desa memberikan izin untuk memanfaatkan ruangan kantor desa yang kosong untuk kegiatan belajar mengajar anak TK. Kalau lokasinya, ada sekitar 500 meter dari lokasi TK yang ambruk itu," tutur Rika.
Editor : Agus Warsudi
Kabupaten Sukabumi sukabumi sekolah ambruk atap sekolah ambruk sekolah roboh bangunan sekolah roboh hujan deras hujan deras dan angin kencang hujan deras semalaman
Artikel Terkait