BANDUNG, iNews.id - Film Pamali mendapat apresiasi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar. Film bergenre horor besutan sineas Bobby Prasetyo yang sarat budaya tempo dulu masyarakat Sunda itu dinilai berhasil mengenalkan budaya sekaligus mengangkat pariwisata Jabar.
"Cerita dan pesan dari film tersebut sangat mengangkat budaya dan pariwisata Jawa Barat," ujar Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Chandrawulan, Senin (10/10/2022).
Film 'Pamali' sendiri mengambil cerita tentang 'pamali' atau tabu yang hidup di masyarakat Sunda sejak lama. Pamali merupakan aturan tidak tertulis yang tidak boleh dilanggar. Jika dilanggar, maka akan ada petaka atau kesialan yang terjadi.
Pada masyarakat Sunda tempo dulu, pamali kerap dipakai sebagai benteng untuk menyelamatkan alam, nilai-nilai atau tatatan sosial. Namun, pada masyarakat modern saat ini, pamali kerap diabaikan.
"Diharapkan lewat film ini masyarakat bisa lebih mengenal (budaya) dan keindahan alam Jawa Barat," katanya.
Menurut Chandrawulan, promosi Film Pamali dilakukan melalui komunitas-komunitas agar lebih cepat tersosialisasikan ke masyarakat.
"Lewat film ini, giliran Kabupaten Garut yang kita promosikan karena setting ceritanya di Garut, dalam kesempatan lain tentu daerah lain juga," ujarnya.
Sutradara Film Pamali, Bobby Prasetyo menyebutkan, ketertarikanya mengangkat film yang diadaptasi dari game itu karena muatan budayanya.
"Terutama karena muatan budaya pamali itu yang sudah mulai pudar dipahami oleh masyarakat Sunda sendiri, terutama kalangan milenial. Untuk itu saya merasa perlu menyampaikannya kembali melalui media film" katanya.
Film Pamali sendiri bercerita tentang pasangan muda suami istri yang kembali ke kampung halaman dan menjual aset rumah peninggalan orang tuanya. Mereka banyak melanggar pamali yang akhirnya membawa petaka.
Film Pamali banyak dibintangi aktor muda, di antaranya Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Unique Priscilla, dan Rukman Rosadi.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait