Subterminal Padalarang sementara yang berada di Pasar Curug Agung, Padalarang. Dishub KBB mengusulkan untuk membuka trayek baru, Sindangkerta-Jatinangor. (Foto: Adi Haryanto)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengusulkan membuka trayek Sindangkerta-Jatinangor. Usulan itu telah disampaikan ke Dishub Jabar mengingat trayek ini melintasi beberapa wilayah, yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Sumedang.

"Rutenya dari Sindangkerta melewati Cihampelas masuk Tol Soroja dan langsung ke Jatinangor. Jadi tidak melewati Cimareme. Ini untuk menghindari bersinggungan dengan trayek jarak dekat yang sudah terlebih dahulu ada," kata Kepala Dishub KBB Lukmanul Hakim didampingi Kabid Angkutan Eman Sulaeman, Rabu (19/5/2021).

Lukmanul mengemukakan, moda transportasi yang akan digunakan untuk melayani trayek Sindangkerta-Jatinangor berupa bus. Nanti, bus Sindangkerta-Jatinangor ini bisa menjaring pasar penumpang yang hendak berwisata ke KBB bagian selatan, para pekerja, dan pelajar atau mahasiswa. 

"Adanya trayek ini bisa menghidupkan potensi yang ada di sana (Sindangkerta), serta membantu aktivitas warga di selatan yang memiliki pekerjaan dan sekolah di sekitar Jatinangor," ujarnya.

Lukmanul menuturkan, di KBB, terdata sebanyak 980 unit kendaraan angkutan umum yang tidak aktif alias mati suri. Jumlah angkutan umum mati suri ini lebih banyak jika dibandingkan dengan yang beroperasi 661 unit. 

"Angkutan umum yang tidak aktifnya lebih banyak, yaitu 980 kendaraan yang terdapat di 40 trayek. Sementara yang aktif 661 di 23 trayek," kata Kepala Dishub KBB 

Jumlah kendaraan yang aktif dan tidak aktif itu terdapat di setiap trayek. Misalnya untuk trayek Padalarang-Rajamandala, yang aktifnya 164 dan yang tidak aktif 88. Kemudian di trayek Padalarang-Parongpong yang aktif satu unit dan tidak aktif 20.

Kendaraan aktif dan tidak aktif di berbagai trayek, ujar dia, disebabkan karena berbagai faktor. Di antaranya karena kendaraan sudah tidak beroperasi, potensi penumpang sedikit atau trayek yang tidak sesuai kajian. 

"Makanya kami akan bahas mengenai hal ini dengan berbagai pihak terkait, soal bagaimana keberlangsungan trayek-trayek itu ke depan. Untuk dicarikan solusi supaya transportasi publik di KBB tetap berjalan," tutur Lukmanul.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network