JAKARTA, iNews.id – Debat seru terjadi antaran pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dengan pasangan calon nomor 4 Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Duo DM). Pangkal persoalannya terkait dengan penanganan Sungai Citarum.
Saat diberi kesempatan berhadapan langsung dengan Deddy Mizwar (Demiz), Kang Emil mempertanyakan tidak adanya perkembangan signifikan mengenai penanganan Sungai Citarum selama lima tahun terakhir atau saat Demiz menjabat sebagai wakil gubernur Jabar.
”Bulan Februaru turun Perpres 15/2018 mengenai percepatan penanggulangan oleh Presiden. Kok bisa 5 tahun sampai harus Presiden mengambil alih penanganan lingkungan badan Sungai Citarum?” tanya Emil di panggung debat publik putaran kedua Pilgub Jabar di Balairung UI, Depok, Senin (14/5/2018).
Merespons pertanyaan itu, Demiz mengingatkan bahwa urusan Citarum tidak semata tanggung jawab provinsi ataupun kabupaten dan kota. ”Balai Besar Wilayah Sungai Citarum itu urusan Pemerintah Pusat Kang Emil. Saya kira itu Kang Emil perlu belajar lagi,” kata Demiz. ”Itu sama kenapa Bandung bisa banjir, itu tidak bisa ditangani sendiri,” kata Demiz.
Mendengar jawaban itu, Kang Emil langsung menimpali dengan menjelaskan persoalan Bandung di Jabar. Menurut dia, banjir Bandung telah ditangani baik.
Mengetahui rivalnya Emil hendak menjelaskan panjang lebar, Demiz gantian menyergah. ”Jadi bagaimana, ini giliran saya atau siapa yang menjelaskan,” tanya dia.
Demiz pun menerangkan bahwa urusan Sungai Citarum dilakukan secara vertikal, yakni pusat, provinsi, kabupaten/kota. ”Ini permasalahan bersama. Kita hanya membenahi, bukan hanya badan sungai. Kita benahi struktural dan nonstruktural,” kata Demiz.
Seakan tidak puas, Ridwan Kamil lantas mempertanyakan mengapa harus ada anggaran Rp120 miliar untuk Citarum jika bukan urusan Pemprov Jabar. ”Gak bisa Kang Emil, itu ada struktural dan nonstruktural,” kata Demiz.
Di tengah debat seru itu Cawagub Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Citarum merupakan persoalan bersama. Menurut Bupati Purwakarta ini, salah satu pemicu tak kunjung beresnya persoalan Citarum adalah masyarakat yang merambah hutan.
”Sudah kita lihat, masyarakat sebaiknya menanam kopi. Kalau satu desa menanam semua, maka persoalan Sungai Citarum akan selesai seiring selesainya permasalahan rakyat sekitar Citarum,” kata dia. ”Persoalan Citarum persoalan kita bersama, yang penting bagi kita, mari benahi Citarum dari sekarang,” ujarnya.
Debat akhirnya berakhir seiring bel berbunyi. Dua pasangan calon ini saling tertawa dan berjabat tangan. Saat kembali ke kursi, Demiz pun berujar, “Panas….panas.”
Di sisi lain, Kang Emil dan Uu pun tersenyum saat mengakhiri debat melawan Duo DM itu.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait