CIANJUR, iNews.id - Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, membantah pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terkait tingginya penyebaran Covid-19 di wilayah Cianjur. Jumlah data Covid 19 Cianjur menjadi tinggi karena adanya data yang dikirim dari petugas puskesmas ke dua aplikasi.
Data tersebut dikirim ke Pusat Informasi dan Koordinasi Jawa Barat (Pinkobar) serta ke aplikasi New All Record (NAR) milik pemilik pusat. Dari data yang dimiliki Gugus Tugas Covid-19 Cianjur, saat ini ada 62 warga dari klaster pemudik yang positif Covid-19.
"Lantaran adanya pengiriman dua data dari petugas puskesmas sehingga jika diakumulasikan tentunya penyebaran Covid-19 di Cianjur, sangat tinggi. Padahal dua data tersebut adalah data yang sama dari petugas puskesmas," kata Faisal, Rabu (2/6/2021).
Untuk saat ini, kata dia, dari 24 hingga 31 Mei, penyebaran Covid- 19 di Cianjur, justru relatif menurun. Sedikitnya 62 orang positif Covid-19, yang tersebar di Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Cidaun dan kecamatan lainya di wilayah Cianjur selatan. Rata-rata warga yang positif Covid 19-ini dari klaster pemudik.
Namun untuk mengantisipasi penyebarannya, pihak gugus tugas menyiapkan 6.000 swab anti gen dan melakukan pencarian 15 sampai 30 orang yang kontak erat dengan pemudik positif Covid-19.
Selain itu, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Cianjur sangat baik, sekitar 85 persen. Sedangkan untuk tingkat kematian sangat rendah, sekitar dua orang yang meninggal pasca-Lebaran.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait