BANDUNG, iNews.id - Sebanyak 320 eks anggota Negara Islam Indonesia (NII) deklarasi mencabut baiat NII dan kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis (14/9/2023) malam. Deklarasi para mantan NII itu disaksikan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Hadir pula dalam acara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto, dan Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin.
Selain deklarasi, KSAD juga menerima senjata yang diperoleh dari keluarga veteran. Senjata tersebut pernah digunakan oleh prajurit Divisi Siliwangi saat menumpas pemberontak Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) sekitar 70 tahun silam.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Dudung Abdurachman mengatakan, para mantan anggota NII, total 320, bergabung kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
"Ini sudah lama sebetulnya. Tapi tadi dideklrasaikan. Mereka sudah sadar, Republik Indonesia yang kita miliki harus kita pertahankan dari kemungkinan-kemungkinan ancaman dari dalam maupun luar," kata KSAD.
"Kita bersatu, fondasi kebhinekaan, tiangnya persatuan dan kesatuan. Atapnya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kita akan terus maju," ujar Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Sementara itu, Rustana Adi, mantan anggota NII KW 7 mengatakan, deklarasi setia kepada NKRI dan mencabut baiat NII di Makodam III Siliwangi, dilakukan oleh ratusan mantan anggota NII dari seluruh Jawa Barat.
"Alasannya, semakin terbuka mana yang hak mana yang batil. Ternyata, Panji Gumilang banyak kebohongannya. Mereka, mantan anggota NII kecewa dan kembali ke NKRI. Selama ini mereka disengsarakan di NII," kata Rustana Adi.
Menurut Rustana Adi, para eks NII yang mencabut baiat dan deklrasi kembali ke NKRI, mereka pengikut Komandemen Wilayah (KW) 7 adan KW 9. Kebanyakan yang KW 9 pengikut Panji Gumilang di Al Zaytun. "Setelah ini berlanjut ada kegiatan pengembangan ekonomi, konsolidasi, dan deradikalisasi," ujar Rustana Adi.
Syailendra Adi Sapta mengatakan, dirinya adalah mantan nara pidana terorisme (napiter) yang ditangkap di Aceh pada 2010. Syailendra bergabung dengan NII KW 9 sejak 1997 tapi bukan pengikut Panji Gumilang. Syailendra memutuskan kembali ke NKRI karena setelah berpikir dan membuka diri menerima wawasan lain, ternyata, akidah yang selama ini dianut NII KW 9 meleset dan keluar dari syariat.
"Pancasila seusai dengan syariat Islam. NKRI harga mati. Kami mengapresiasi acara deklrasi ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada KSAD. Kami dihargai, diakui, dan diterima," kata Syailendra.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait