Cawapres 01 KH Ma'ruf Amin saat berdialog dengan elemen pondok pesantren di wilayah Priangan Timur, Garut, Jawa Barat. (Foto: istimewa)

JAKARTA, iNews.id – Kampanye terbuka cawapres 01 KH Ma'ruf Amin di Lapangan Cihuni, Cimaranggas, Pangatikan, Garut, Jawa Barat diwarnai hujan deras, Kamis (4/4/2019).

Meski demikian, Kiai Ma'ruf tetap melanjutkan pidato meski diguyur hujan. Semangat serupa juga ditunjukan para pendukungnya yang tidak membubarkan diri saat orasi berlangsung.

Kiai Ma'ruf kemudian memberikan apresiasi khusus kepada para pendukungnya itu. Dia mengaku terharu dengan militansi para pendukung pasangan calon (paslon) 01 di Garut. “Wah, ini luar biasa hujan-hujan, becek-becek, belok-belok tidak peduli karena semangatnya,” kata KH Ma'ruf Amin.

Menurut Ma’ruf, semangat itu menunjukan keseriusan mereka mendukung kemenangan Jokowi-Ma'ruf. Secara khusus, Kiai Ma'ruf mengingatkan para pendukungnya agar jangan mudah terprovokasi dan diintimdasi oleh pihak-pihak tertentu.

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan memberkan pilihan mereka kepada paslon 01.

Kiai Ma'ruf dalam orasinya menyerukan pada peserta kampanye untuk menang dengan cara yang bersih. “Kita ingin menang tapi tidak boleh buat gaduh. Kita tetap jaga kesatuan, kita persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air,” ujar Kiai Ma'ruf.

Di hadapan warga Garut, dia mengaku masih memiliki darah Sunda dari Prabu Siliwangi. Karena itu, ia meminta orang Sunda untuk memilih orang Sunda. "Saya memiliki darah Sunda dari Sumedang. Kalau diurutkan silsilahnya dari Prabu Siliwangi. Berarti saya mewakili orang Sunda,” beber Ma'ruf.

“Mau dukung saya apa tidak? Janji? Pasti? Jadi kalau orang Sunda tidak pilih orang Sunda, kabina-bina sia (Keterlaluan). Orang Sunda kudu ngahiji di nomor hiji (Orang Sunda harus bersatu di nomor satu)," katanya.

Sebelumnya dalam dialog dengan sejumlah elemen pondok pesantren di wilayah Priangan Timur, Mustasyar PBNU itu juga optimistis mampu merebut suara maksimal di Kabupaten Garut yang sebelumnya menjadi kantong suara pendukung Prabowo.

Keyakinan itu didasarkan pada banyaknya dukungan sejumlah pengurus pesantren serta kiai di kawasan tersebut. “Kami optimistis karena gerakan pesantren kampung ini sudah terkoordinasi," kata Kiai Ma'ruf Amin.

Dalam kegiatan itu, Kiai Ma'ruf Amin didampingi istrinya Nyai Wury Estu Handayani, putranya Ahmad Syauqi, serta putrinya, Siti Mamduhah.

Selain dialog, Kiai Ma'ruf juga menerima dukungan Relawan Jokowi Deui dan penyerahan akta yayasan pesantren. Kiai Ma'ruf mengapresiasi kegiatan yang diadakan relawan tersebut. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, dukungan juga terus tumbuh dari berbagai relawan lainnya.

Pertumbuhan dukungan yang paling terasa berada di kawasan Priangan Timur ini. Untuk diketahui, pada Pilpres 2014 Jokowi kalah telak di daerah ini.  Saat itu, Jokowi-JK hanya mendapatkan suara 29,9 persen sementara Prabowo-Hatta 70,1 persen. "Yang dulu kalah, sekarang harus menang, termasuk di Garut. Menang lah minimal 60%," kata Kiai Ma'ruf Amin.

Optimisme serupa juga diberikan terkait perolehan suara di Jawa Barat. Mustasyar PBNU itu menambahkan, kunjungan dirinya ke Jawa Barat diyakini memberikan pergeseran suara. Dia mengungkapkan, Jawa Barat yang awalnya memiliki selisih suara relatif jauh kini bisa disamakan bahkan disusul.

“Jadi itu jaraknya 20 persen, sekarang sama bahkan atas walaupun hanya satu atau dua persen. Tapi masih ada beberapa waktu untuk menggenjot lagi," katanya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network