BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengukuhkan Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Provinsi Jabar masa bakti 2021-2026 via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (1/9/2021). Ridwan Kamil meminta Dewan Pengurus Korpri Jabar mengasah birokrasi dinamis, inovatif, dan kolaboratif sebagai bagian adaptasi dengan pandemi Covid-19.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, prinsip dinamis, inovatif, dan kolaboratif adalah cara berbeda dalam mengelola organisasi yang harus dimiliki Korpri sebagai wadah pegawai negeri sipil (PNS). Jangan sampai anggota Korpri masih menggunakan cara lama dan sistem birokrasi aturan yang serba kaku.
"Pola-pola ini masih berlangsung pada pola pikir sebagian besar birokrasi kita. Kita hari ini sudah bergeser menuju tahapan kedua, yaitu birokrasi berdasarkan performa," kata Kang Emil.
Dia pun tidak mempermasalahkan penghargaan yang diberikan, misalnya dari kementerian kepada birokrasi di daerah untuk memacu etos kerja dan meningkatkan kinerja. "Ini (penghargaan) tidak ada masalah, tapi masalahnya negara lain tidak di level ini," ujarnya.
Oleh karena itu, dia berharap Dewan Pengurus Korpri Jabar bisa menjadi organisasi pertama di Asia Tenggara yang menerapkan sistem birokrasi dinamis dengan tidak melihat kualitas seseorang dari latar belakang pendidikan saja.
"Jadi nanti siapapun bisa diajak dalam proses birokrasi. Seringkali yang ini tidak dipahami karena Jabar sudah saya tarik ke tahap dalam birokrasi dinamis ini," tutur Kang Emil.
Selain itu, Kang Emil pun berpesan kepada seluruh anggota Korpri Jabar untuk senantiasa mengedepankan tiga hal dalam melayani masyarakat, yakni membentengi integritas, melayani dengan sepenuh hati, dan profesional. "Jadi segitiga pesan itu harus menjadi dasar dalam organisasi ini," ucap Gubernur.
Tak hanya itu, sebuah organisasi pun menurut Kang Emil harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman yang telah terdisrupsi secara bersamaan oleh pandemi COVID-19 dan revolusi industri 4.0.
Sebuah organisasi, katanya, umurnya akan panjang jika mampu relevan dengan zaman. Sebaliknya, akan pendek umurnya kalau tidak beradaptasi dengan disrupsi.
"Bisakah organisasi ini melakukan adaptasi proses perubahan? Sehingga menjadi organisasi yang adaptif," ujar Kang Emil.
Editor : Agus Warsudi
gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil korpri pemprov jawa barat birokrasi birokrasi pemerintah reformasi birokrasi birokrasi persulit investasi
Artikel Terkait