BANDUNG, iNews.id – Kisruh antarpendukung pasangan calon (paslon) di penghujung acara debat publik kedua Pilgub Jawa Barat (Jabar) yang berlangsung di Balairung Universitas Indonesia (UI), Senin (14/5/2018) malam, menimbulkan banyak reaksi. Sejumlah tim sukses paslon juga ikut bersuara.
Seperti yang diungkapkan Juru Bicara Tim Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Duo DM), Adi Nugroho. Pernyataan yang disampaikan Pasangan Calon Nomor Urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaiku (Asyik) saat memberikan closing statement, Senin (14/5/2018) malam, tentunya menjadi ranah Bawaslu untuk menelaahnya apakah masuk pelanggaran atau tidak.
Namun, menurut dia, seharusnya acara debat publik kedua Pilgub Jabar tadi malam dapat diisi dengan mengedepankan cara-cara politik adiluhung. Dengan begitu, seluruh kandidat dapat memberikan keharmonisan dinamika politik antarpaslon dan pendukungnya.
“Banyak cara untuk mengedepankan cara-cara politik yang adiluhung. Bukan hanya menjauhkan cara-cara kampanye hitam, namun juga sedapat mungkin menjaga keharmonisan dinamika antarpaslon berikut pendukungnya dengan tidak melontarkan pernyataan-pernyataan yang dapat menyinggung dalam relasi situasi sosiopsikopolitik dengan paslon lain dan pendukungnya,” kata Adi, Selasa (15/5/2018).
Dia berharap, insiden debat publik kedua yang berlangsung Senin malam dapat menjadi sebuah evaluasi dan edukasi buat semua pihak. Sekalipun atas nama kebebasan berekspresi tetap secara etis menjaga kepekaan sosial agar suasananya menjadi kondusif, tidak provokatif.
Kendati demikian, kata Adi, timnya akan tetap fokus pada aktivitas program pemenangan dan melanjutkan kampanye yang waktunya hanya tersisa sekitar satu bulan lagi. “Terlebih sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadan. Kita harus lebih banyak menjaga hati, pikiran dan tindakan dari hal-hal yang tidak perlu. Kami tidak mau terganggu dengan hal-hal lain yang membuyarkan fokus kerja-kerja kami. Kami akan fokus saja,” kata Adi.
Sebelumnya diberitakan, debat publik putaran kedua Pilgub Jabar yang semula berlangsung tertib dan lancar mendadak ricuh, Senin (14/5/2018) malam. Terjadi kegaduhan antarpemdukung di segmen akhir, saat paslon menyampaikan pernyataan penutup. Kegaduhan muncul setelah pasangan Sudrajat-Ahmad Syaiku (Asyik) memberikan pernyataan.
”Warga Jabar yang saya cintai, Sudarajat dan Syaikhu tidak pernah jadi bupati dan gubernur. Pengalaman-pengalaman saya di luar, di tingkat nasional. Namun akan saya bawa untuk membangun Jabar maju dan bertakwa. Pilihlah nomor 3, Asyik. Kalau pilih 3, Asyik, Insya Allah 2019 ganti presiden,” kata Sudrajat di panggung debat.
Mendengar pernyataan ”2019 ganti presiden”, massa pendukung langsung gaduh. Kegaduhan terutama dari pendukung Hasanuddin-Anton Charliyan. Ruang Balairung UI pun memanas. Karena situasi tak kondusif, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang mestinya giliran memberikan pernyataan penutup pun mundur. Mereka sempat menunggu massa tenang, namun kegaduhan berlanjut.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait