BANDUNG BARAT, iNews.id - Status siaga darurat bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum dicabut. Pemerintah setempat beralasan kondisi cuaca ekstrem yang kerap menjadi pemicu terjadinya bencana alam.
"Pemerintah daerah masih menetapkan siaga darurat bencana banjir bandang dan longsor hingga 31 April 2022, jadi masyarakat tetap harus waspada karena cuaca ekstrem masih terjadi," kata Kepada Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Duddy Prabowo, Rabu (30/3/2022).
Duddy mengatakan, potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem masih mungkin terjadi hingga akhir bulan April. Oleh karena itu masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana seperti perbukitan, pegunungan, dan daerah aliran sungai, harus waspada saat hujan deras turun.
Seperti yang terjadi saat hujan deras disertai angin kencang selama tiga hari berturut-turut pada 25-28 Maret 2022 lalu. Total tercatat ada delapan laporan kejadian bencana yang dilaporkan ke BPBD. Seperti terjadi di Kecamatan Lembang, Cipongkor, Gununghalu, Saguling, Ngamprah, dan Padalarang.
"Selama tiga hari itu ada delapan titik bencana seperti longsor, banguban ambruk, angin puting beliung, dan banjir," sebut Duddy.
Akibatnya, lanjut dia, sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum seperti jalan, drainase, hingga gedung sekolah rusak, mengalami kerusakan. Beberapa bencana longsor yang membuat kerusakan parah di antaranya terjadi di Kampung Cibodas RT 01/14 Desa Sunten Jaya, Kecamatan Lembang.
Longsor menyebabkan satu rumah rusak parah. Sedangkan di Kampung Neglasari RT 03/07 Desa Citalem dan Kecamatan Cipongkor, satu unit warung ambruk. Sementara, fasilitas pendidikan yang ambruk adalah satu ruang kelas MTS Darul Fikri, di Jalan Pasar Rebo, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor.
"Berkaca dari kejadian itu masyarakat tetap harus hati-hati karena bencana bisa datang tanpa diduga, terlebih 11 kecamatan di KBB merupakan wilayah yang rawan bencana," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait