Mantan Menlu pada era Soeharto, Mochtar Kusumaatmaja meninggal dunia di Jakarta, Minggu (6/6/2021). (Foto: ist)

BANDUNG, iNews.id - Mochtar Kusumaatmadja menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 92 tahun. Tapi siapa kira, sepanjang hidupnya itu mendiang yang pernah menjabat Rektor Unpad ini juga memberi sumbangsih besar bagi Indonesia.

Dilansir dari siaran pers Humas Unpad, mendiang Prof Mochtar Kusumaatmadja merupakan sosok yang sangat berjasa bagi Unpad maupun Indonesia secara keseluruhan. Guru Besar Fakultas Hukum Unpad sejak 1970 ini menjabat sebagai Rektor pada 1973-1974.

Masa jabatannya sebagai Rektor Unpad terbilang singkat, karena Presiden Soeharto pada 1974 mengangkatnya sebagai Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan II pada 1974-1978 lalu Menteri Luar Negeri Kabinet Pembangunan III dan IV pada 1978-1988.

Prof Mochtar lahir di Batavia, 17 Februari 1929. Mulai aktif mengajar di FH Unpad pada 1959. Sejak menjadi dosen, nama Mochtar Kusumaatmadja tidak dapat dipisahkan dari perjalanan karier FH Unpad, terutama dalam pengembangan pendidikan hukum di Indonesia. Di bidang keilmuannya, Prof Mochtar merupakan pakar hukum laut dan internasional.

Salah satu torehan terbesar Prof Mochtar Kusumaatmadja terhadap Indonesia adalah gagasannya mengenai Wawasan Nusantara. Berawal dari gagasan batas teritorial laut Indonesia pada 1957 melalui Deklarasi Djuanda, konsep Wawasan Nusantara akhirnya diakui konstitusi internasional atas konsistensi perjuangan Prof Mochtar di tingkat PBB pada 1982. Perjuangan ini dilakukan Prof Mochtar selama hampir 25 tahun.

Hingga kini, Wawasan Nusantara tetap menjadi landasan Indonesia dalam menentukan batas teritorial wilayah serta upaya merajut semangat kebangsaan di segenap penjuru negeri dalam menciptakan ketahanan nasional.

Selain menjabat sebagai menteri, Prof Mochtar Kusumaatmadja pernah menjabat sebagai diplomat. Keahliannya bernegosiasi menjadikan Prof Mochtar sebagai diplotamat ulung. Dia sering mewakili Indonesia pada beberapa konferensi internasional di PBB.

Dikutip dari buku “Biografi Rektor-rektor Universitas Padjadjaran”, 2019, selama menduduki karier sebagai diplomat, Prof Mochtar lah yang pertama kali mencetuskan perlunya diplomasi kebudayaan.

Prof Mochtar menganggap bahwa diplomasi kebudayaan bertujuan untuk mengenalkan citra budaya Indonesia di luar negeri, sehingga terbina pemahaman yang lebih baik tentang masyarakat Indonesia.  Lebih jauh lagi akan tercipta kerja sama pembangunan Indonesia lewat hubungan pariwisata, penanaman modal, dan ekspor non-migas.

Selain menjabat sebagai Rektor, Prof Mochtar juga pernah menduduki sejumlah jabatan di Unpad, yaitu Dekan FH Unpad 1962-1963, 1967-1968, dan 1969-1967; Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni 1966-1969; serta Pembantu Rektor Bidang Akademis dan Ekstension 1969-1973. 


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network