BANDUNG, INews.id - Kalian yang pernah ke Bandung, sekadar berlibur atau keperluan lain, pasti memilih gerbang Tol (GT) Pasteur. Selain dekat ke pusat kota, GT Pasteur juga menjadi akses strategis ke kawasan wisata dan fasilitas penting lain di Bandung.
Sebut saja kawasan wisata Lembang, Mal Paris Van Java, Paskal 23, PT Bio Farma (Persero), Bandara Husein Sastranegara, dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin atau RSHS Bandung.
Sementara, selain Pasteur, Kota Bandung memiliki gerbang tol lain, yaitu, GT Pasirkoja, Kopo, Moh Toha, dan Buahbatu.
Namun tahu kah Anda mengapa jalan ini dinamakan Pasteur? Sejarah mencatat, asal usul nama jalan ini berasal dari nama seorang kimiawan dan ahli biologi asal Prancis, bernama Louis Pasteur.
Semasa hidup, Louis Pasteur merupakan ahli terkenal karena teknik pasteurisasinya. Sebuah proses pengawetan minuman dengan cara mematikan bakteri dengan suhu tinggi sebelum dilakukan proses pengemasan.
Louis Pasteur mengawali karier sebagai ahli fisika. Pada usia 26 tahun, dia sudah menjadi profesor di Universitas Strasbourg, Paris, Prancis. Penemuan awalnya adalah teknik mengawetkan makanan dan minuman dengan mematikan bakteri melalui pemanasan.
Selain pasteurisasi, Louis Pasteur juga terkenal dengan obat untuk mencegah penyakit antraks dan vaksin anjing gila atau rabies. Suntikan vaksin rabies Pasteur tidak hanya mencegah tetapi juga mengobati penyakit tersebut.
Pada hari ulang tahun Louis Pasteur ke-70, para dokter dan ilmuan dari seluruh dunia berkunjung ke Paris untuk menghormatinya. Sejak 1888, karya Pasteur dilanjutkan di Institut Pasteur di Paris.
Kini institut itu memiliki cabang di 60 negara. Makam Louis Pasteur ditempatkan di bawah institut tersebut. Jenazah Pasteur dimasukkan ke dalam peti mati terbuat dari marmer dan granit.
Pemerintah kolonial Belanda mendirikan dua pusat kesehatan di Bandung, yaitu Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs yang sekarang dikenal dengan nama RSHS Bandung dan Landskoepoek Inrichting en Pasteur Institut atau saat berganti nama menjadi PT Bio Farma (Persero).
Kedua lembaga tersebut merupakan pusat kesehatan terpenting mulai dari jaman dahulu sampai dengan sekarang. Karena itu, nama jalan yang berada di depan PT Bio Farma (Persero) dinamakan Jalan Pasteur karena ada lembaga Pasteur di sana.
Sudah menjadi kebiasaan di seluruh dunia, jika ada Pasteur Institut dapat dipastikan semua beralamat di Jalan Pasteur sebagai penghormatan atas jasa-jasa Louis Pasteur dalam perkembangan dunia kesehatan, dimulai dari penemuan vaksin rabies sampai dengan TBC.
Salah satu dokter yang pernah menjadi peneliti Pasteur adalah Dr Nijland. Beliau adalah peneliti Belanda yang ditugaskan di Landskoepoek Inrichting en Pasteur Institut.
Dr Nijland menemukan preparasi vaksin kolera yang sangat mewabah di beberapa daerah di Hindia Belanda saat itu. Jasa Dr Nijland adalah memproduksi vaksin antikolera secara masal dan melakukan vaksinasi secara rutin sehingga Hindia Belanda terbebas dari penyakit mematikan ini.
Kini Jalan Pasteur berganti nama menjadi jalan dr Djoenjoenan. Meskipun begitu, warga Kota Bandung dan wisatawan, lebih akrab dengan nama Jalan Pasteur. Layaknya pintu gerbang sebuah kota, kawasan Pasteur sangat ramai akan lalu lalang kendaraan.
Saat akhir pekan, ribuan wisatawan dari berbagai daerah, terutama Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) melalui GT Pasteur untuk masuk ke Kota Bandung.
Untuk mengurai kepadatan lalu lintas kendaraan di Jalan Pasteur, pemerintah membangun flyover Pasupati yang membentang dari Pasteur hingga Jalan Surapati, tepatnya kawasan Lapangan Gasibu, Kota Bandung.
Editor : Agus Warsudi
Jalan Pasteur Bandung pasteur tol pasteur gerbang tol kota bandung Objek wisata Lembang wisata lembang belanda Cerita Rakyat jawa barat
Artikel Terkait