MAJALENGKA, iNews.id - Bencana gempa bumi Cianjur, menyisakan duka bagi keluarga Siti Soliha. Warga Kecamatan Dawuan Majalengka, Jawa Barat ini kehilangan suaminya tercinta.
Asep Rudi Hendra, menjadi salah satu korban meninggal, saat hendak menjalankan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga, bekerja ke Tangerang.
Hari Senin sebelum kejadian, Asep pamitan kepada sang istri tercinta dan keluarga untuk kembali ke Tangerang, bekerja bangunan.
Selang berapa jam kemudian, Asep yang berangkat mengendarai sepeda motor. Dia diduga tidak bisa menyelamatkan diri ketika gempa terjadi. Saat itu dia sedang beristirahat di Rest Area Tapal Kuda.
"Suami saya berangkat dari rumah Senin (21/11/2022) pukul 08.00 Senin. Suami saya mau ke Tangerang, karena memang kerjanya di sana sebagai kontraktor. Biasanya, suka lewat Cianjur gitu," kata Siti menahan sedih, Sabtu (26/11/2022).
Berbeda dengan keberangkatannya sebelum-sebelumnya, yang senantiasa mengirimkan kabar. Pada hari itu, tak ada kabar apapun setelah almarhum pamit berangkat.
"Setelah suami berangkat, saya gak ada kabar lagi, biasanya suami selalu ngabarin misal lagi istirahat di mana, ngopi gitu. Tapi kemarin mah enggak," kata dia.
"Saya dapat informasi kalau ada peristiwa gempa di puncak. Nah di situ saya mulai khawatir," kata dia.
"Lihat di pemberitahuan terakhir, kata dia, dia membuka aplikasi WhatsApp. Benar saja, hari ini saya dapat kabar dari desa kalau suami saya jadi korban gempa," lanjut Siti terbata.
Selama ini, almarhum rutin pulang tiap bulan, di hari Sabtu atau Minggu. Pada kepulangannya terakhir kemarin, almarhum sempat menyaksikan proses pertunangan salah satu anaknya.
"Pulang itu sebulan sekali. Nah kemarin kebetulan hari Minggunya ada acara tunangan anak. Tapi karena sudah ditelponin terus sama mandornya, jadi berangkat lagi hari Senin pagi," kata Siti.
Sebelumnya, gempa bumi mengguncang Cianjur pada Senin (21/6/2022). Akibat gempa itu, sebanyak 310 korban meninggal dunia.
Angka ini dari data BNPB per Jumat (25/11/2022). Data tersebut masih akan terus diperbarui seiring dengan proses pencarian korban yang masih terus dilakukan.
"Ada tambahan 17 korban meninggal jadi jumlah korban sampai hari ini sejumlah 310 jenazah," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers.
Adapun untuk korban hilang sebanyak 24 orang. Meski demikian, hingga kini pihak BNPB beserta sejumlah elemen terkait masih melakukan pencarian.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait