Abang Pengkian di Indramayu harus menunggu seharian agar dapat orderan dengan jasanya. (Foto: iNews.id/Andrian Supendi) 

INDRAMAYU, iNews.id - Menjadi seorang kepala rumah tangga memang harus rela melakukan apa saja demi keluarganya. Termasuk menjadi kuli serabutan agar keluarganya bisa hidup lebih baik. 

Salah satunya dilakukan oleh Ito (50), warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sambil menunggu seseorang yang mau menyewa jasanya, Ito bercerita tentang suka duka dan awal mula dirinya menjadi kuli serabutan atau yang lebih dikenal di daerahnya dengan sebutan Abang Pengkian.

"Awalnya, saya mengikuti jejak ayah saya yang dahulu juga merupakan Abang Pengkian. Saya menggeluti pekerjaan sebagai Abang Pengkian terhitung sudah lebih 25 tahun lamanya atau sejak usia saya masih muda," ujar Ito, saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI), di Jalan Letnan Jenderal S Parman, tepatnya di tugu 0 kilometer Indramayu, Jumat (22/7/2022).

Ito mengatakan, biasanya dia bersama rekannya yang lain mangkal setiap hari di lokasi itu untuk menunggu seseorang yang mau menyewa jasanya, dari pukul 07.00 WIB sampai dengan siang hari.


Sepeda ontel dan perkakas pekerjaan kasar seperti pengki, pacul, arit, dan golok sudah menjadi ciri khas Ito bersama puluhan Abang Pengkian yang biasa mangkal di sana.

"Menjadi seorang Abang Pengkian, semua pekerjaan pun saya lakoni dengan senang hati, mulai dari mengarit, mengangkut pasir, dan pekerjaan kasar lainnya, apapun saya lakukan demi mendapat upah untuk dibawa pulang ke rumah," kata dia.

Namun, disampaikan Ito, tak jarang setelah seharian mangkal, dia tidak mendapat orderan sama sekali. Seperti yang terjadi saat ini. Meski demikian, Ito mengaku, hal tersebut bukan masalah besar. Menurutnya, yang terpenting adalah usaha dahulu dan tidak hanya diam bermalas-malasan.

"Gak ada orang yang mau nyewa jasa juga sering, tapi ya gak papa. Bisa pulang dengan selamat itu juga rezeki, disyukuri saja karena tidak ada kerjaan lain," ujar dia.


Lebih lanjut Ito mengungkapkan, selama menjalani profesi sebagai Abang Pengkian, hasil yang didapat tidak menentu, tergantung kesepakatan harga yang disepakati dengan penyewa jasa.

"Misal ada borongan dapat berapa, terus dibagi ada berapa orang, kadang seorang dapat Rp50.000. Berapa pun hasil yang diterima, Alhamdulillah harus saya syukuri," ungkap dia.

Kendati demikian, Ito menambahkan, sebagai seorang kepala rumah tangga, dia akan selalu berusaha agar keluarganya bisa hidup lebih baik.


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network