SUKABUMI, iNews.id - Video seorang remaja dihakimi massa beredar di Sukabumi. Rekaman video ini cukup menghebohkan warga dan sempat viral di media sosial.
Dalam unggahan di media sosial dituliskan warga berhasil menangkap anggota geng motor yang membawa senjata tajam jenis celurit.
Informasi yang dihimpun, insiden tersebut terjadi di Kampung Pasantren, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (5/8/2023) sekitar pukul 21.00 WIB. Pada saat diamankan, remaja itu membawa senjata tajam dan dalam pengaruh minuman keras.
Berawal dari tiga remaja yang menggunakan sepeda motor, diduga akan membacok warga yang sedang nongkrong. Namun karena kondisi sedang mabuk, aksi remaja tanggung itu gagal dan celurit yang dipegangnya terlepas lalu diambil oleh warga.
Atas kejadian tersebut, emosi warga memuncak dan ramai-ramai mengejar ketiga remaja tersebut. Dua remaja yang mengendarai sepeda motor dan yang diboncengnya berhasil kabur, sedangkan yang membawa celurit dikejar hingga berhasil diamankan warga.
Warga meneriaki maling kepada remaja yang kabur tersebut. Keduanya dikejar mulai dari Kampung Pesantren hingga berhasil ditangkap di depan kantor Kecamatan Sukaraja. Alhasil remaja yang tertangkap tersebut menjadi bulan-bulanan massa hingga babak belur.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Sukaraja Polres Sukabumi Kota, Kompol Dedi Suryadi membenarkan kejadian itu dan menyebut remaja yang diamankan berinisial MR (18) yang masih merupakan warga sekitar Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
“Dari keterangan warga sekitar, awalnya MR ini datang menggunakan sepeda motor berboncengan bersama temannya. Diduga hendak melakukan aksi penganiayaan karena membawa senjata tajam jenis cerulit,” ujar Dedi kepada iNews.id, Minggu (6/8/2023).
Lebih lanjut Dedi mengatakan, warga berhasil mengamankan remaja tersebut setelah meneriakinya sebagai maling. Lalu massa mengejar hingga tertangkap dan remaja tersebut menjadi korban bulan-bulanan massa.
“Saat diamankan anggota Polsek Sukaraja, MR ini masih dalam pengaruh minuman alkohol dan mengalami luka yang diduga akibat diamuk warga. Belum ada (terafiliasi geng motor) menurut keterangan masih warga (setempat) beda kampung tapi satu desa,” ujar Dedi.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait