Ketua DPD Partai Golkar Jabar Tubagus Ace Hasan Syadzily mengimbau caleg tidak berebut suara dalam ceruk yang sama. (FOTO: istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Ketua DPD Partai Golkar Jabar Tubagus Ace Hasan Syadzily mengimbau seluruh calon anggota legislatif (caleg) Partai Golkar di Jabar tidak bertempur dalam ceruk yang sama. Mereka didorong memperluas spektrum lebih luas.

“Kita ini partai besar jangan hanya bermain dan berebut (suara) dalam ceruk yang sama dan terbatas hanya di basis-basis selama ini,” kata Tubagus Ace Hasan Syadzily yang akrab disapa Kang Ace saat memberikan sambutan pada Silaturahmi dan Konsolidasi Organisasi DPD Partai Golkar Kota Bandung di Kantor DPD Partai Golkar Kota Bandung, Jalan Pelajar Pejuang, Turangga, Kota Bandung, Jumat (11/08/2023).

Hadir dalam acara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurul Arifin, Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandung Edwin Senjaya, jajaran  pengurus pengurus kecamatan (PK), dan PD Partai Golkar se-Kota Bandung, 

Kang Ace mengingatkan, Pemilu 2024 tinggal 190 hari lagi. Sehingga, waktu yang terbatas itu bisa digunakan untuk tetap fokus kepada pemenangan, menjunjung tinggi kekompakan, dan soliditas. Terlebih pemilu saat ini masih menggunakan sistem proporsional terbuka. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkontestasi.

“Pemilu kita masih sistem proporsional terbuka. Artinya, semua orang memiliki kesempatan sama. Ini merupakan perjuangan ketua umum (Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto) yang berhasil mengonsolidasikan semua kekuatan partai dan yudikasi untuk tetap menggunakan sistem proporsional terbuka pada Pemilu 2024 mendatang,” ujar Kang Ace.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu menyatakan, alasan Golkar tetap berkepentingan agar Pemilu 2024 menggunakan sistem proporsional terbuka, karena Partai Golkar ingin mendorong demokrasi berkualitas. Rakyat diberikan kesempatan terbaik untuk memilih tanpa harus melihat nomor urut.

Sehingga, kata Kang Ace, setiap caleg bisa berkontestasi secara terbuka dan memiliki kesempatan sama untuk menang. “Praktik yang selama ini terjadi seperti kanibalisme politik, yaitu, saling jegal dan sikut antarcaleg, sudah semestinya dijauhi. Sebab alih-alih menambah suara, yang terjadi malah ribut di tempat makan sendiri,” ujar Kang Ace.

Kang Ace kembali berpesan agar kanibalisme politik tidak terjadi terutama jika ingin Golkar di kota Bandung menang. Ceruk suara di Kota Bandung yang dimiliki Ibu Nurul Arifin misalnya jangan sampai diambil oleh caleg lain. 

“Justru suara-suara itu harus dirawat dan dipertahankan. Calon lain silakan bekerja dan mengambil suara di tempat berbeda agar perolehan suara Golkar bisa bertambah dari satu kursi menjadi dua kursi bahkan lebih,” ujar Kang Ace.

Dia meminta para kader struktural untuk selalu tegak lurus dengan ketua umum partai. Para kader partai harus satu komando dan satu barisan. “Ini penting saya tegaskan supaya partai semakin kuat,” tutur dia.

Pertemuan-pertemuan dan silaturahmi kader harus terus digalakkan sampai tingkat paling bawah. Setiap saksi harus ada 10 orang di tiap TPS. Dua orang  bertugas untuk menjadi saksi dan 8 sisanya menjadi penggerak partai. “Kalau jumlah ini bisa diwujudkan, maka kita akan mendapatkan suara yang signifikan. Kita pasti menang,” ucap Kang Ace.

Kang Ace menyinggung terkait komitmen politik bersama. Kota Bandung harus bisa mendapatkan target 2 kursi untuk DPR. Kehadiran Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil harus ada efeknya. Suara yang sudah ada pada Pemilu 2019 harus terpelihara dan bertambah.

Terkait wacana calon presiden, Kang Ace, menekankan pentingnya kalkulasi di dalam penentuannya. Yakni seberapa besar pengaruhnya untuk kemenangan Partai Golkar. 

“Sekarang semua masih dinamis. Saya sebagai tim teknis untuk bisa bernegosiasi dengan partai lain sangat memahami banyak hal yang harus dipertimbangkan terutama supaya pencapresan itu bisa bermanfaat untuk kemenangan Golkar,” ujarnya.

“Makanya daripada pusing lebih baik kita serahkan kepada ketua umum. Karena dinamikanya masih terus berkembang. Kita lebih baik fokus saja kepada pileg supaya Golkar menang,” tutur Kang Ace.

Karena itu, kata Kang Ace, semua kader jangan menyerah dengan basis yang dimiliki selama ini. “Kita harus bisa merebut basis di luar sana yang masih banyak. Karena itu kita harus membuat pemetaan yang benar agar kita tahu strategi yang harus dilakukan supaya suara dari yang lain bisa pindah ke Partai Golkar,” ucapnya.

Kang Ace juga berharap kemenangan dan kejayaan Partai Golkar di kota Bandung bisa terulang pada Pemilu 2024. Sebab Golkar mempunyai banyak modal dan potensi untuk menang yakni kader-kader yang berkualitas.

“Ingat sebagian besar dari pemilih pada 2024 adalah Generasi Z dan Millennial, mereka harus diyakinkan dan digarap serius. Mereka ini kebanyakan belum menentukan pilihan, maka dari itu harus kita rebut,” ujar dia.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network