CIANJUR, iNews.id - Bukannya kecewa bupatinya kena ciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) malah bersuka cita. Mereka bahkan menggelar syukuran akbar atas tertangkapnya Bupati Irvan Rivano Muchtar.
Pantauan iNews, ribuan rakyat Kabupaten Cianjur menyiapkan seribu kastrol nasi liwet di alun-alun kota sebagai rasa syukur sekaligus mengapresiasi KPK. Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan terhadap Bupati Cianjur dianggap sudah tepat.
"Ini tasyakur binni’mah," kata seorang warga, Indri yang hadir dalam acara tersebut di alun-alun kota Kabupaten Cianjur, Jabar, Jumat (14/12/2018).
Indri datang bersama dengan keluarganya untuk meramaikan acara syukuran warga. Dia pun mendapatkan jatah nasi liwet dari seorang yang akrab dipanggil Pak Haji.
Bukan hanya meramaikan alun-alun kota, massa tersebut juga mendobrak pagar pembatas alun-alun dengan halaman pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Kemudian, mengarak patung ayam jago yang dijadikan simbol pemerintahan oleh Bupati Cianjur.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyebut, dia bersama ribuan masyarakat Cianjur bersyukur atas sikap KPK menangkap tangan Bupati Irvan. Karena, mereka memang sudah tidak suka dengan kepala daerah terpilih di Pilkada 2015 ini.
"Selama kepemimpinan Bupati Irvan, banyak kebijakan yang kontroversial. Mulai dari urusan keagamaan, pendidikan dan lainnya," kata dia.
Mereka yang berkumpul di alun-alun dan pendopo Kabupaten Cianjur turut meneriakkan "Hidup KPK". Bukan cuma melangsungkan pesta, sejumlah angkutan umum di Cianjur menggratiskan layanannya untuk penumpang sebagai rasa terima kasih kepada KPK.
Sebelumnya, KPK menetapkan Irvan sebagai tersangka usai terjaring OTT pada Rabu (12/12/2018). Dia diduga menyunat dana alokasi khusus (DAK) untuk pendidikan di Kabupaten Cirebon. Selain Irvan, sejumlah pejabat dinas pendidikan pun ikut diamankan.
Meski ada penangkapan terhadap kepala daerahnya, Kabag Humas Pemkab Cianjur, Gagan Rusganda memastikan roda pemerintahan di Pemkab Cianjur tetap berjalan normal seperti biasa.
"Pastinya roda pemerintahan tidak terganggu," ujar Gagan.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait