Masyarakat melintas di Jalan Raya Bojongsoang yang setiap hari didera kemacetan. (FOTO: iNews/ERICK FAHRIZAL)

BANDUNG, iNews.id - Polemik antara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Bandung Dadang Supriatna ramai diperbincangkan masyarakat. Penyebabnya, pembahasan flyover Bojongsoang yang diajukan Pemkab Bandung kurang direspons oleh Pemprov Jabar.

Ridwan Kamil hanya merespons pengajuan pembangunan flyover itu melalui media sosial (medsos). Sementara warga Bojongsoang sangat membutuhkan flyover tersebut.

Apalagi saat ini, Jalan Raya Bojongsoang yang merupakan jalan provinsi tersebut setiap hari dipadati kendaraan dari pagi hingga malam hari. Kawasan itu kerap didera kemacetan parah.

Kondisi tersebut terjadi sejak sepuluh tahun terakhir. Jalan Terusan Buahbatu tepatnya di kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, menuju Dayeuhkolot dan Baleendah, berevolusi menjadi jalan sibuk.

Kondisi itu terjadi akibat banyak pembangunan perumahan dan pertokoan di kawasan tersebut dan beberapa wilayah penyangga Kota Bandung, seperti Dayeuhkolot dan Baleendah.

Kemacetan terjadi setiap hari sejak pagi hingga malam. Banyak warga Kabupaten Bandung yang tinggal di Bojongsoang, Dayeuhkolot, dan Baleendah yang bekerja di Kota Bandung.

Mereka terpaksa melintasi jalur provinsi tersebut setiap hari karena merupakan akses terdekat. Sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi mobil dan motor.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, Pemkab Bandung telah mengajukan permohonan pembangunan flyover Bojongsoang. Namun belum ditanggapi serius oleh Pemprov Jabar. 

"Flyover Bojongsoang harus segera direalisasikan karena kemacetan di kawasan tersebut sangat parah dan menjadi keluhan banyak warga," kata Bupati Bandung.

Dadang Supriatna menyatakan, telah mengajukan permohonan pembangunan flyover Bojongsoang baik secara lisan ataupun tertulis. Bahkan dirinya sudah meminta kepada Gubernur Jabar agar meluangkan waktu untuk membahas persoalan kemacetan di Bojongsoang. "Namun hingga kini belum ditanggapi," ujar Dadang Supriatna.

Padahal, Dadang Supriatna ingin menyampaikan keluhan dan kebutuhan masyarakat Kabupaten Bandung. Dia mencontohkan soal pembangunan sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Bandung. "Dari usulan 10 turun menjadi 6. Namun kembali turun menjadi dua. Padahal, Pemkab Bandung telah menyiapkan lahan," tutur Bupati Bandung.

Pembangunan Jembatan Tegalluar yang diajukan ke Pemprov Jabar juga tidak terealisasi. Akhirnya, Pemkab Bandung mengucurkan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp12 miliar.

Begitu juga dengan Rancamanya, tidak kunjung direalisasikan. "Tahun ini Pemkab Bandung menganggarkan Rp7 miliar untuk jembatan Rancamanyar," ucap Dadang Supriatna.

Sementara, ujar Bupati Bandung, Jalan Raya Bojongsoang-Dayeuhkolot merupakan jalan provinsi yang saat ini kondisi kemacetannya sangat parah. Karena Pemkab Bandung mengajukan pembangunan flyover ke Pemprov Jabar.

"Ingat, Jawa Barat itu kan bukan cuma Kota Bandung, tapi 27 kota/kabupaten. Perhatikan juga kebutuhan daerah lain, jangan hanya satu daerah saja," ujar Bupati Bandung.

Mistam, pengemudi ojek online (ojol) mengatakana, masyarakat sangat mendukung rencana pembangunan flyover Bojongsoang. "Jalan layang sangat dibutuhkan karena Jalan Raya Bojongsoang meruapakan jalur provinsi yang jalanan sibuk dari pagi hingga malam hari," kata Mistam.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network