Up date data kebakaran hutan dan lahan per 3 Oktober 2019. (Foto: BNPB)

JAKARTA, iNews.id - Hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca (TMC) maupun hujan alami yang turun di sebagian besar wilayah Kalimantan dan Sumatera mengakibatkan banyak titik api padam. Selanjutnya, kualitas udara juga sudah membaik.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasioanl Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, data akumulasi hujan selama 24 jam dari Badan Meteorolgi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan seluruh wilayah di Kalimantan terjadi hujan. Efeknya, sebagian besar titik api padam dan jumlah titik api menurun drastis.

Sementara di Pulau Sumatera, hujan terjadi di sebagian wilayah Riau, sebagian Jambi dan sebagian Sumatera Selatan (Sumsel). Jumlah titik api juga terpantau menurun drastis.

Pantauan hot spot atau titik panas Lapan pukul 16.00 WIB, terdapat 6 titik di Jambi, 12 titik di Sumsel, 20 titik di Kalimantan Tengah (Kalteng), dan 12 titik di Kalimantan Selatan (Kalsel). Sedangkan Riau dan Kalimantan Barat (Kalbar) tidak terdeteksi adanya titik panas.

Pantauan kualitas udara BMKG berdasar konsentrasi partikulat PM10 pukul 16.00 WIB yakni Pekanbaru 108 (sedang), Jambi 49 (baik), Sumsel 110 (tidak sehat), Pontianak 17 (baik), Palangkaraya 15 (baik), Pangkalanbun 6 (baik) dan Banjarmasin 62 (sedang).

Kondisi cuaca dan jarak pandang berdasar data BMKG pukul 16.00 WIB secara umum baik, berawan hingga hujan dengan jarak pandang lebih dari 5 kilomenter. Untuk wilayah yang terdeteksi asap tipis di Riau dan Palembang, jarak pandang mencapai 5 kilometer.

Sedang untuk kondisi wilayah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan juga sudah membaik seiring dengan sudah banyaknya air hujan TMC maupun hujan alami yang turun.

“Inilah saat yang tepat bagi pemerintah dan masyarakat untuk membangun sekat kanal dan embung dalam rangka mengembalikan kodrat alami gambut yaitu basah, berair dan rawa,” kata Agus.

Selanjutnya, kata Agus, masyarakat perlu menyesuaikan usahanya dengan kodrat alami gambut seperti menanam sagu, perikanan, peternakan atau usaha lain. Dengan cara ini diharapkan tahun depan kebakaran hutan dapat ditekan bahkan tidak terjadi lagi.

"Kita jaga alam dan alam jaga kita,” katanya.


Editor : Umaya Khusniah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network