Kepala BNN dan Kesbangpol Kota Bandung menghadiri peringatan Hari Anti Narkoba di Balai Kota Bandung, Minggu (29/7/2018). (Foto: iNews.id/Yogi Pasha).

BANDUNG, iNews.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan perang melawan narkoba.  Pasalnya, angka penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan di Kota Bandung cenderung meningkat.

BNN mencatat, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Kota Bandung pada 2015 mencapai 1,49 persen, atau sebanyak 25.427 orang. Sementara itu, 2017 Polrestabes Bandung mendata ada 277 kasus penyalahgunaan narkoba dengan 373 orang tersangka.

"Perang melawan narkoba harus memperoleh dukungan dan perhatian seluruh pihak. Hal itu untuk mewujudkan masyarakat Kota Bandung yang sehat dan bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba," kata Kepala BNN Kota Bandung, Yeni Siti Saodah, Minggu (29/7/2018).

Menurutnya, Kota Bandung perlu mendapat pengawalan ekstra dari berbagai pihak. Potensi peredaran narkoba di Kota Bandung cukup besar. Banyaknya pendatang dan tumbuhnya Bandung sebagai kota wisata mengundang para pengedar narkoba untuk memanfaatkan situasi tersebut.

"Maka dari itu, BNN bekerja sama dengan semua pihak termasuk Pemkot Bandung terus menyosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkotika untuk memproteksi masyarakat," ujarnya.

Yeni menyebutkan, pada 2017, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) telah merilis 749 jenis narkotika yang beredar di dunia. Di antara jumlah tersebut, 71 jenis di antaranya sudah beredar di Indonesia, dan 65 jenis sudah diatur di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018.

"Narkoba harus ditangani secara komprehensif dan intensif yang melibatkan seluruh elemen bangsa baik pemerintah maupun masyarakat," kata Yeni.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menegaskan dukungan terhadap pencegahan narkoba. Pihaknya akan terus menerus menyosialisasikan bahaya narkoba, mulai dari ke organisasi masyarakat hingga ke sekolah-sekolah.

"Dulu sasarannya SMA, tapi karena kewenangan sudah bergeser, kami sekarang fokus di anak-anak SMP," kata Hikmat.

Pendidikan antinarkoba, menurut dia, penting ditanamkan sejak dini. Pemahaman tentang gaya hidup sehat, baik fisik maupun rohani, harus diajarkan agara anak-anak memiliki benteng yang kuat terhadap hal-hal negatif.

"Itu harus terus menerus karena generasi juga terus tumbuh. Yang satu sudah beranjak, datang lagi generasi baru. Itu terus kami beri pendidikan," ujarnya.


Editor : Muhammad Saiful Hadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network