BANDUNG, iNews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem berupa hujan ringan hingga lebat disertai petir akan melanda sebagian besar wilayah Jawa Barat, termasuk Bandung Raya, selama sepekan ke depan. Kondisi ini berpotensi terjadi pada rentang waktu 11–17 September 2025.
Hujan diperkirakan terjadi pada siang, sore, hingga malam hari dengan suhu udara antara 18–31°C serta kelembapan mencapai 60–90 persen. Sementara kecepatan angin diperkirakan bertiup dari arah tenggara dengan kisaran 5–18 km/jam.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan dinamika atmosfer saat ini sangat mendukung terbentuknya hujan deras di wilayah Jawa Barat.
“Bibit siklon 93S di Samudra Hindia sebelah barat Bengkulu juga memberikan dampak tidak langsung di wilayah Jawa Barat berupa potensi hujan sedang hingga lebat, peningkatan kecepatan angin, dan gelombang tinggi di wilayah selatan,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Selain itu, suhu muka laut yang relatif hangat di sekitar perairan Indonesia turut meningkatkan suplai uap air ke atmosfer. Fenomena lain seperti Dipole Mode Index (DMI) tercatat -1,27, aktifnya gelombang atmosfer Rossby Equatorial, serta kondisi labilitas atmosfer dari ringan hingga kuat, semakin memperbesar peluang terbentuknya awan konvektif berskala lokal.
BMKG menyebut hujan lebat berpotensi mengguyur hampir seluruh wilayah Jawa Barat, mulai dari Bandung Raya, Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Subang, Sumedang, Cirebon, Majalengka, Kuningan, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, hingga Pangandaran.
Curah hujan yang tercatat di Stasiun Geofisika Bandung pada Rabu (10/9/2025) mencapai 53,3 milimeter, yang sudah masuk kategori lebat hingga sangat lebat.
Dengan kondisi ini, BMKG mengimbau masyarakat Jabar meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem.
“Berdasarkan prakiraan perkembangan dinamika atmosfer, wilayah Jawa Barat masih berpotensi hujan intensitas ringan hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi angin kencang, genangan, banjir, dan tanah longsor,” kata Rahayu.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait