BANDUNG, iNews.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat terus membidik investor lokal untuk memiliki investasi di pasar modal. Langkah tersebut dilakukan dengan membangun galeri investasi di daerah guna meningkatkan literasi mayarakat.
Terakhir, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Barat bersama PT Phintraco Sekuritas meresmikan Galeri Investasi BEI di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Miftahul Huda. Galeri Investasi BEI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Miftahul Huda merupakan Galeri Investasi BEI yang ke-38 di Provinsi Jawa Barat dan Galeri Investasi BEI ke-477 perguruan tinggi/Universitas di seluruh Indonesia.
Saat ini, jumlah Galeri Investasi BEI di seluruh Indonesia berjumlah 538 galeri investasi yang ada di Perguruan Tinggi, intansi dan perusahaan tercatat. Jumlah ini terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Terlebih PT Bursa Efek Indonesia telah meluncurkan Galeri Investasi Digital BEI dan Galeri Investasi Edukasi BEI pada tanggal 12 Maret 2021 yang lalu dengan harapan dapat menambah kedekatan BEI dengan masyarakat umum.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini berharap, dengan adanya Galeri Investasi BEI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Miftahul Huda dapat berguna bagi masyarakat Provinsi Jawa Barat, khususnya civitas akademika STIE Miftahul Huda dan akan banyak aktivitas sosialisasi serta edukasi yang diselenggarakan.
Termasuk di antaranya adalah mengaktifkan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) yang nantinya dapat menciptakan iklim kegiatan belajar mengajar Pasar Modal yang dinamis di lingkungan Galeri Investasi BEI STIE Miftahul Huda.
“Kemajuan teknologi dan informasi turut berperan besar terhadap perkembangan Pasar Modal Indonesia. Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi, peningkatan kesadaran, literasi dan inklusi terkait pasar modal kepada masyarakat Indonesia menjadi lebih mudah, lebih murah serta lebih transparan dan kredibel," kata dia, dalam siaran persnya, Senin (4/10/2021).
Menurut dia, keterbatasan mobilitas yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 juga membuat perdagangan jarak jauh berbasis online menjadi pilihan utama masyarakat dunia saat ini. Online trading yang telah lebih dahulu diterapkan di Pasar Modal Indonesia telah menjadi sangat sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan penerapan pada era new normal saat ini.
Menurut dia, pertumbuhan investor dalam negeri yang sangat signifikan di sepanjang tahun lalu juga perlu diimbangi dengan masifnya sosialisasi dan edukasi kepada para investor pemula maupun calon investor. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai produk investasi, Pasar Modal juga memiliki risiko bagi setiap investor. Disinilah pentingnya pembekalan ilmu bagi para investor, agar para investor dapat mengelola risiko ketika berinvestasi di Pasar Modal Indonesia.
“Hasil yang baik tersebut tidak lepas dari upaya stakeholder di seluruh wilayah di Indonesia, baik Kantor Perwakilan BEI, Kantor Cabang Sekuritas, Galeri Investasi BEI, dan lainnya, tentunya hal ini didukung penuh oleh OJK beserta Kantor Regional OJK setempat, yang terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” ujar Reza.
Selain itu, kata dia, peresmian Galeri Investasi BEI STIE Miftahul Huda, dapat berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia. Serta meningkatkan partisipasinya di dalam setiap program sosialisasi yang kami lakukan sehingga dapat semakin meningkatkan jumlah investor domestik di Pasar Modal Indonesia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait