Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea. (Foto: iNews.id/Arif Budianto)

BANDUNG, iNews.id - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat memastikan keberpihakannya terhadap pelaku usaha mikro, dari tarif atau biaya admin penggunaan QRIS hanya 0,3 persen. Pada saat pandemi biaya QRIS itu dibebaskan atau nol. 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, penyesuaian ini lebih rendah jika dibandingkan awal mula diluncurkannya QRIS yakni sebesar 0,7 persen. 

"Jadi harus diingat bahwa pada awal launching QRIS tarifnya adalah 0,7 persen, selama masa pandemi disesuaikan menjadi 0 persen. Saat ini, untuk usaha mikro 0,3 persen dari nilai transaksi," kata Erwin di Bandung, Jumat (21/7/2023).

Dia menyebutkan, besaran biaya admin QRIS berbeda-beda. Misalnya untuk usaha kecil dan besar 0,7 persen. Pendidikan 0,6 persen. SPBU dan publik service 0,4 persen. 

Menurut dia, dari tarif admin tersebut, dia memastikan Bank Indonesia tidak mengambil keuntungan. Dana tersebut akan dialokasikan untuk investasi pengembangan layanan ekosistem sistem pelayanan digital pada QRIS. Pasalnya, dalam ekosistem sistem pembayaran digital QRIS ini banyak pihak terlibat, seperti penyedia QR, ada equier, kemudian layanan infrastruktur.

"Mudah-mudahan dengan penerapan MDR 0,3 persen ekosistem layanan sistem pembayaran khususnya QRIS ini tetap bisa kita kembangkan, perbaiki fiturnya, layanan dipercepat, mudah-mudahan ini menjadi bagian dari BI untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk usaha mikro," katanya.


Menurut dia, adanya biaya QRIS mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi pada Q1 2023. Di mana menunjukkan bahwa fase sudah beralih dari recovery menjadi kebangkitan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang sudah terjadi baik di tingkat nasional maupun di Jawa Barat, pihaknya menilai sudah tepat dalam melakukan penyesuaian tarif MDR QRIS.

"Kita sudah masuk ke fase kebangkitan ekonomi, sebagaimana terlihat dari pertumbuhan ekonomi selama Q1 nasional 5,03 persen dan Jawa Barat tumbuh 5 persen, sehingga dengan melihat perkembangan itu, dan mempertimbangkan bahwa PJSP yang terlibat dalam ekosistem sistem pembayaran termasuk QRIS memang dalam pemeliharaan dan pengembangan mereka perlu investasi," ucapnya.


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network