CIREBON, iNews.id - Kandidat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengunjungi Keraton Kanoman Cirebon, Rabu (7/3/2018). Kunjungannya dimaksudkan untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi dari warga dan pegawai struktural di sana.
"Tugas sebagai pemimpin sebelum mempunyai Visi Misi yang jelas tentu haruslah mendengarkan aspirasi masyarakat," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Cirebon saat melakukan kunjungan ke Keraton Kanoman, Rabu (7/3/2018).
Menurutnya di Jawa Barat ada 27 kota/kabupaten dengan masalah yang beda-beda. Untuk itu dirinya terus melakukan ‘belanja masalah’ dengan mendengar langsung dari masyarakat di beberapa wilayah.
Termasuk di Kota Cirebon yang mempunyai sejarah sangat panjang. Untuk itulah, Kang Emil berkunjung ke Keraton guna mendengarkan aspirasi langsung dari masyarakat.
"Jadi saya ke sini itu untuk menyerap aspirasi, istilahnya belanja masalah tidak hanya masalah di level keseharian warga, Tapi juga masalah secara struktural. Karena tidak banyak di Jawa Barat ini sebuah kota yang mempunyai kota sejarah yang sangat panjang salah satu yang paling istimewa tentunya sejarah Kota Cirebon " tuturnya.
Karena menurut Kang Emil, pelestarian sejarah tidak hanya ucapan saja, namun harus ada tindakan yang nyata. Untuk itu, nantinya dia akan mengirimkan tim untuk mendiskusikan dengan pihak Keraton. "Disini sejarah tidak hanya bisa diucapkan, suruh dilestarikan tanpa sebuah dukungan yang jelas. Tentunya nanti kalau ada takdirnya menjadi pemimpin di Jawa Barat, salah satu komitmen menguatkan wisata sejarah dan keberlangsungan adat istiadat sebagai identitas," kata Emil.
Emil menambahkan yang paling mudah untuk membantu melestarikan sejarah itu adalah anggaran, namun itu bisa didiskusikan nanti. Yang terpenting untuk saat ini adalah perhatian dan kemandirian dalam mengelola, melestarikan serta membangun sejarah.
"Perhatian kami adalah kamandirian dan nanti saya kirim tim mendiskusikan gagasan melestarikan secara ekonomi, apakah nanti ada restoran (di Keraton Kanoman), hotel wisata sejarah dan ini harus dipikirkan," katanya.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait