JAKARTA, iNews.id – Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) resmi dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kota Banjar, Jawa Barat Rabu (27/2/2019).
Munas-Konbes NU yang digelar hingga 1 Maret 2019 ini diikuti perwakilan Pengurus Wilayah NU (PWNU) dari 34 provinsi, lembaga dan badan otonom NU di tingkat pusat, serta para kiai dari berbagai pesantren.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, Munas-Konbes NU kali ini mengangkat tema “Memperkuat Ukhuwah Wathaniyah untuk Kedaulatan Rakyat”. Mandat sejati dari kekuasaan adalah kemaslahatan rakyat, kesejahteraan sebesar-besar rakyat Indonesia.
“Tasharruful imam ‘alar ra‘iyyah manuthun bil mashlahah. Kebijakan seorang pemimpin sangat terkait dengan kemashalatan,” ujarnya di hadapan Presiden Joko Widodo yang membuka forum tertinggi NU setelah Muktamar itu.
Sebagai pelaksanaan dari mandat keagamaan dan kebangsaan, Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2019 menyoroti sejumlah persoalan strategis.
Komisi Bahtsul Masail Waqiiyyah (Masalah kontemporer) di antaranya membahas bahaya sampah plastik, hukum perusahaan AMDK yang menyebabkan sumur warga kering, masalah niaga perkapalan, bisnis money game (MLM), dan legalitas syariat bagi peran pemerintah.
Komisi yang membahas masalah-masalah tematik (Masil Maudluiyah) mengulik tema negara, kewarganegaraan, dan hukum negara, termasuk pengertian Islam Nusantara. Komisi Bahtsul Masail Qanuniyah (masalah perundang-undangan)
Sedangkan masalah perundang-undangan (masail qanuniyah) membahas RUU Anti Monopoli dan Persaingan Usaha, serta RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) dan lain-lain.
Editor : Kastolani Marzuki
munas alim ulama kh said aqil siroj kota banjar konbes NU ponpes miftahul huda bahsul masail ketum pbnu jawa barat
Artikel Terkait