SUKABUMI, iNews.id - Kota Sukabumi dikenal sebagai salah satu tempat asyik berburu kuliner dengan harga ramah di kantong. Sebut saja pusat kuliner Kota Sukabumi berada di Jalan Ir H Djuanda atau lebih sering disebut Dago Sukabumi, Jalan RE Martadinata, hingga Jalan Ahmad Yani.
Setiap hari lokasi itu kerap didatangi pengunjung yang berburu kuliner. Selain lokasinya mudah dijangkau karena berada di jantung kota, harganya pun relatif murah. Pengunjung yang sering datang ke lokasi itu banyak dari luar daerah, seperti Bogor, Jakarta, Bandung dan lainnya yang kebetulan melintas.
Beberapa jajanan menghiasi wajah Kota Sukabumi. Bahkan ada usaha kuliner yang sudah melegenda dan bertahan lebih dari satu dekade. Kebanyakan kuliner yang bertahan lama ini adalah mereka yang tetap mempertahankan kualitas, cita rasa dan ciri khasnya.
Sebut saja Mie Kocok Mata Sapi. Kuliner ini bahkan sudah ada sejak tahun 1966. Dulu dikenal dengan nama Mie Kocok Abah Anin. Sejak Abah Anin meninggal medio 2000 lalu, usaha diteruskan sang anak bungsu, Emi Susanti (49).
Selain itu, almarhumah ibunya, Amih Ai yang meninggal tahun 2011 lalu juga dikenal jago membuat mi kocok. Emi sejak sekolah sudah sering membantu orang tuanya berjualan mi kocok.
“Kenapa disebut Mie Kocok Mata Sapi? Karena memang topping mie kocoknya berbahan mata sapi. Tapi kalau mau pakai mata sapi harus pesan dulu sehari sebelumnya. Kalau tidak, pakai topping daging sapi biasa,” kata Emi.
Untuk semangkok Mie Kocok Mata Sapi, Emi biasa menjualnya Rp15.000. Lokasinya ada di Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi depan Jazz Karaoke. Emi buka setiap hari pukul 09.00-15.00 WIB atau sampai olahannya itu habis terjual.
“Yang membuat mi kocok ini spesial dari yang lain adalah kuah kaldu yang tak berbau, dan ada bumbu rahasia turun-temurun. Cita rasa ini kita pertahankan supaya pelanggan tetap ingat rasanya. Saya ingat waktu pertama itu jual Rp700 per porsi dan sampai sekarang kata kebanyakan pelanggan rasanya tak berubah,” ucap Emi.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait