BANDUNG BARAT, iNews.id - Sejumlah bangunan bersejarah peninggalan penjajah Belanda bisa ditemukan di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB). Ini dikarenakan KBB menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang menjadi base camp Belanda dan medan pertempuran dengan pejuang Tanah Air.
Namun sayang, banyak bangunan peninggalan yang memiliki sejarah, saksi bisu perjalanan kemerdekaan bangsa ini, kondisinya tidak terawat. Salah satunya benteng Belanda yang berada di kawasan perkebunan karet, Legok Jawa, Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, KBB.
Bangunan yang disebut oleh warga sekitar sebagai Benteng Legok Jawa itu selain tidak terawat, di sejumlah bagiannya juga ada yang rusak oleh aktivitas penggalian. Padahal, situs bangunan bersejarah ini sudah terdata di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), KBB, sehingga semestinya lebih terperhatikan.
Di sekitar lokasi benteng, rumput liar setinggi dada juga tumbuh subur dan menghalangi jalan setapak menuju lokasi. Bahkan 90 persen bangunan atap tertutup tanah dan tumbuhan merambat serta pohon karet. Sementara di dinding benteng juga dipenuhi bekas coretan-coretan.
Secara keseluruhan ada delapan pintu di Benteng Legok Jawa ini. Setiap pintunya diapit oleh dua jendela persegi panjang berukuran sekitar 50x10 sentimeter (cm). Namun banyak jendela dan pintu yang telah tertutup urugan tanah.
Di beberapa ruangan benteng, terdapat bekas galian berbentuk bundar, seperti lubang sumur. Galian itu diduga sengaja dibuat oleh para pemburu harta karun.
Yogi Miftah Fauzi (21) mengatakan, warga dan pemuda karang taruna sebelumnya berupaya menjaga Benteng Legok Jawa agar tetap terjaga nilai historisnya.
Namun karena sudah lama tidak lagi diperhatikan, akhirnya banyak tangan-tangan iseng yang melakukan perusakan. "Sudah lama memang gak terawat, jadi kondisinya ya terbengkalai seperti itu," kata Yogi Miftah, Sabtu (12/3/2022).
Kondisi kerusakan benteng Legok Jawa, ujar Yogi Miftah, telah terjadi sejak lama yang ditandai penjarahan besi-besi bekas jendela dan pintu benteng. Pascakejadian itu kerusakan makin mengkhawatirkan dengan munculnya lubang-lubang bekas galian oleh para pemburu harta karun.
Peristiwa itu diperkirakan terjadi sekitar 2017 silam. "Karena ada aksi penggalian, imbasnya lantai benteng ikut rusak dan banyak tanah yang dibuang seenaknya jadi menutup jendela dan pintu benteng," ujar Yogi Miftah.
Dia berharap Pemkab Bandung Barat dan pihak-pihak terkait segera turun tangan untuk melestarikan bangunan bersejarah itu. Jika tidak, dikhawatirkan Benteng Legok Jawa akan musnah, baik oleh akibat ulah manusia ataupun ditelan usia.
Padahal jika dilestarikan benteng itu bisa jadi destinasi wisata sejarah bagi generasi mendatang. "Ya kalau dijaga dan dilestarikan paling tidak bisa jadi objek wisata sejarah, apalagi di KBB kan banyak juga bangunan peninggalan Belanda," tuturnya.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait