SUBANG, iNews.id - Pascaterjadinya kecelakaan di Tanjakan Emen pada Senin siang kemarin, 10 korban luka masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang. Lima korban sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga pada Senin, 12 Maret 2018, malam tadi. Menurut pengakuan penumpang, sopir melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi saat di Turunan Emen sehingga terbalik ketika melintasi tikungan tajam.
Sebanyak 10 korban luka akibat kecelakaan di Tanjakan Emen pada Senin siang kemarin masih dirawat di Ruang Azalea di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Subang, Selasa (13/3/2018). Empat dari 10 korban luka ini sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit namun masih menunggu pihak keluarga.
Sebelumnya lima korban dari total lima belas korban yang dirawat sudah dibawa pulang oleh keluarganya pada Senin malam tadi. Rata-rata, para korban kecelakaan ini mengalami luka di bagian kepala. Beberapa mengalami patah tulang dan harus mendapatkan perawatan intensif.
Menurut korban luka, saat kejadian rombongan karyawan rumah makan di Cikamurang, Indramayu, ini hendak pulang dari Tangkuban Perahu. Namun saat melintasi Turunan Emen, sopir malah tetap melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Sehingga saat melintasi tikungan tajam kendaraan terbalik.
“Sebelumnya nggak ada rem blong atau bagaimana. Cuman mobilnya memang kencang banget begitu. Terus tahu-tahu di tikungan sudah terbalik saja,” ucap Kantona, salah seorang korban kecelakaan.
Menurut Kantona, kondisi jalan ketika terjadi kecelakaan tidak licin karena cuaca sedang cerah. “Pas berangkat aman-aman saja. Tidak ada masalah selama di perjalanan,” katanya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Ironisnya, kecelakaann ini tepat terjadi di lokasi kecelakaan bus pariwisata yang menewaskan 27 korban jiwa pada bulan kemarin.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kecelakaan parah kembali terjadi di Turunan Emen, Subang, Jawa Barat. Minibus Travel yang membawa 15 orang penumpang terguling lantaran sopir yang tak bisa mengendalikan kendaraannya ketika melintasi turunan Emen. Meskipun Kementrian Perhubungan sudah mengganti nama tanjakan emen menjadi tanjakan aman, namun kecelakaan di titik tersebut masih tetap terjadi.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait