SUKABUMI, iNews.id – Jumlah korban yang masih tretimbun longsor di Kampung Gahoreng, Dusun Cimapag, Desa Sinarresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih simpang siur.
Danrem 061/Suryakencana Kolonel (Inf) M Hasan menyebutkan, tim SAR gabungan hingga kini masih mencari 26 warga yang diduga masih tertimbun tanah saat bencana tanah longsor menerjang kampung tersebut.
"Hingga hari ketiga pencarian korban tanah longsor di Desa Sinarresmi, Kecamatan Cisolok dari 101 warga yang terdampak bencana longsor 63 orang selamat, delapan meninggal dunia, tiga luka-luka dan sisanya masih belum ditemukan," kata Danrem di Sukabumi, Selasa (1/1/2019).
Data tersebut berbeda dengan yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwonugroho semula menyebutkan dari 107 orang yang tertimbun, 60 jiwa berhasil diselamatkan. Sembilan warga ditemukan meninggal, sedangkan 34 lainnya masih hilang.
Saat ini, tim SAR gabungan yang berasal dari berbagai lembaga mukai dari TNI, Polri, BPBD serta relawan masih melakukan proses pencarian di beberapa titik yang diduga terdapat korban tertimbun longsor.
Namun pencarian harus beberapa kali ditunda yang karena turun hujan deras yang dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Di beberapa titik sudah mulai terlihat bagian tubuh korban yang tertimbun tanah.
Untuk pencarian pun masih menggunakan alat seadanya karena untuk dua alat berat yang disediakan belum bisa masuk ke lokasi yang dikarenakan tanahnya labil.
"Pencarian kami percepat agar seluruh korban yang masih hilang bisa ditemukan. Personel di lapangan pun terus bersiaga agar jika ada jenazah yang ditemukan bisa segera dievakuasi," kata Danrem.
Hasan mengatakan jenazah yang ditemukan langsung dibawa ke posko untuk dilakukan visum dengan mencocokan ciri-ciri yang dilaporkan keluarga korban.
Diketahui, longsor terjadi jelang malam pergantian tahun pada Senin (31/12/2018) pukul 17.30 WIB di Desa Sinarresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jabar. Longsor ini menimpa 30 rumah dan menimbun ratusan warga setempat.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait