BANDUNG, iNews.id - Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat mengapresiasi sikap tegas jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terhadap Front Pembela Islam (FPI). Dukungan penuh diberikan Banser kepada Polri sepanjang tindakan tegas itu dilakukan untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara.
"Namun perlu diingat, tindakan Polri itu harus menjunjung tinggi hukum karena kita adalah negara hukum. Hukum sebagai panglima di negara ini, maka semua warga negara Indonesia tidak terkecuali harus menjadikan hukum sebagai acuan," kata Komandan Banser Jabar Yudi Nurcahyadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12/2020).
Oleh karena itu, ujar Yudi, di tengah banyak berita bohong atau hoaks beredar di media sosial dan aplikasi pesan singkat, masyarakat Jabar diimbau untuk menyaring setiap informasi tersebut agar tidak terprovokasi.
Bukan hanya memilah berita yang diterima, ujarnya, masyarakat juga diimbau tidak membagikan atau share berita-berita yang tidak jelas sumber dan kebenarannya, apalagi yang bersifat provokasi.
"Bisa memfilter berita-berita (informasi) yang masuk, tidak mudah men-share, menginformasikan lagi kepada masyarakat, apalagi kepada masyarakat awam. Peran kita semua untuk menjaga berita hoaks yang menyudutkan pemerintah, TNI/Polri maupun ormas Islam tidak menyebar di masyarakat," ujarnya.
Ketua Aliansi Santri Jabar Aa Saripudin mengatakan, pascatindakan represif Polri terhadap anggota FPI, Aliansi Santri Jabar mengajak masyarakat menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada penegak hukum, sehingga penegak hukum dapat melakukan investigasi untuk mencari kebenaran.
"Sepenuhnya serahkan kepada penegak hukum. Mudah-mudahan penegak hukum dapat secara transparan memberikan pencerahan kepada kita semua. Karena saat ini juga sudah turun Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) yang ikut serta melakukan investigasi," kata Aa Saripudin.
Menurut dia, dengan menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada aparat berwenang dalam upaya mencari kebenaran, masyarakat pun turut menjaga keutuhan bangsa.
"Dapat menjaga tali silaturahmi. Kita tunjukan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin, Islam adalah agama yang santun, Islam adalah agama yang damai. Sehingga, ketika orang menyebut Islam akan takjub dengan kebesaran Islam," tuturnya.
Aliansi Santri Jabar juga mengajak masyarakat untuk menjauhi radikalisme dan mencintai Tanah Air. Karena cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman.
Sementara itu, Plt Ketua PW Muhamadiyah Jabar Jamjam Erawan mengatakan, siapapun yang melanggar hukum harus menerima konsekuensi berupa sanksi hukum lewat penegakkan hukum yang seadil-adilnya.
"Inilah yang sekarang menjadi tantangan bagi negara, bagaimana menegakan hukum itu. Supaya masyarakat terasa dilindungi, terayomi, dan merasa masyarakat itu betul-betul negara hadir," kata Jamjam.
Jamjam juga mengimbau, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat dapat bahu membahu menjaga keamanan dan kerukunan serta keharmonisan.
"Kita ingin keluar dari pandemi ini, salah satu yang dibutuhkan adalah harmonisasi antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat. Dalam kondisi Covid-19 ini, kita juga harus hati-hati dalam menyampaikan pendapat. Bukan sekadar menyampaikan pendapat, namun harus menjaga keselamatan masyarakat yang lebih banyak," ujarnya.
Editor : Agus Warsudi
Front PembeIa Islam front pembela islam fpi laskar fpi Laskar khusus FPI banser banser nu Dukung TNI-Polri dukung polri
Artikel Terkait