CIREBON, iNews.id – Banjir yang melanda Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), terus meluas dari enam kecamatan menjadi 10 kecamatan, menyusul tanggul yang jebol, Sabtu (8/2/2020). Ketinggian air bervariasi, dari 70 centimeter (cm) hingga 1 meter.
Berdasarkan data yang diperoleh, daerah terdampak banjir kiriman ini berada di Kecamatan Mundu, Plered, Gunungjati, Panguragan, Jamblang, Suranenggala, Kedawung, Plumbon, Astanajapura, dan Kecamatan Klangenan. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih terus mengevakuasi warga terdampak banjir ke tempat lebih aman.
Hingga kini, daerah terparah terdampak banjir berada di dua desa, yakni Desa Wanakaya dan Desa Astana di Kecamatan Gunungjati. Desa yang menjadi muara bagi aliran Sungai Condong, Cipager, dan Sungai Pekik tersebut terendam banjir hingga setinggi 1 meter.
Bahkan, sejumlah rumah yang berada di tepi sungai telah dikosongkan pemilik yang mengungsi akibat tingginya genangan air. “Banyak warga yang mengungsi sementara karena ketinggian banjir terus bertambah sejak pagi. Banjir ini karena sungai meluap,” kata warga Desa Wanakaya, Hazen.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Dadang Suhendra mengatakan, banjir itu disebabkan intensitas hujan yang tinggi dan memicu sejumlah sungai di Cirebon meluap. Akibatnya, tanggul sungai sepanjang enam meter di Desa Wanakaya jebol. Air mengalir deras ke permukiman warga.
“Banjir meluas dari sebelumnya hanya enam kecamatan, kini yang terdampak 10 kecamatan. Kami telah mengambil langkah dengan menutup tanggul jebol guna meminimalisasi derasnya arus air ke permukiman warga,” kata Dadang Suhendra
Selain menutup tanggul yang jebol, petugas gabungan dari SAR, BPBD, TNI, dan Polri, juga terus berupaya mengevakuasi warga khususnya lansia dan anak-anak ke tempat lebih aman. Petugas pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengawasi anak-anaknya mengingat air masih mengalir deras dari sungai tersebut ke permukiman.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait