BANDUNG, iNews.id - Banjir merendam ribuan rumah warga di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Banjir ini sebabkan hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung Raya sejak Selasa (25/2/2025).
Daerah terdampak banjir paling parah yakni di Desa Dayeuhkolot. Sedikinya ada 3.800 kepala keluarga (KK) terdampak banjir tersebut
Sekretaris Desa Dayeuhkolot Sunardi mengungkapkan, ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 1,6 meter.
“Titik yterendah dari nol Citarum itu 30 sampai 150 cm. Satu setengah meter. Bahkan ada yang sampai 160 cm. Tapi kalau di rata-rata, 150 cm,” ujarnya saat ditemui di Kantor Desa, Rabu (26/2/2025).
Sunardi menambahkan untuk sementara korban yang terdampak akibat banjir mencapai 3.800 KK atau 98 persen warga Desa Dayeuhkolot.
"Untuk yang terendam dari yang sedang berat jumlah penduduk atau jumlah KK di desa Dayeuhkolot ini hampir 3800. Karena memang Dayeuhkolot ini mayoritas 98 persen terkena banjir," katanya.
Banjir kali ini menurutnya yang paling tinggi di tahun 2025. Namun diperkirakan intensitas hujan masih akan meningkat pada Maret hingga April mendatang.
“Kalau dilihat dari tahun 2025 ini yang tertinggi. Tapi, kita juga lihat intensitas hujan di tahun 2025 ini belum maksimal,” kata Sunardi.
Akibat banjir ini, sejumlah warga terpaksa mengungsi. Hingga saat ini, sebanyak 18 KK atau sekitar 50 jiwa, termasuk balita dan lansia telah mengungsi ke tempat penampungan sementara. Jumlah ini kemungkinan bertambah jika intensitas hujan meningkat.
“Kalau untuk pengungsi sendiri mungkin kita lihat dulu dari intensitas hujan. Nanti ketika hari ini bisa hujan lagi, air akan bertambah lagi, ya pasti di shelter akan bertambah lagi jumlah pengungsi,” katanya.
Terkait kebutuhan para pengungsi, Sunardi menyebut bantuan telah disiapkan oleh pihak terkait.
“Mungkin dari segi logistiknya, di samping kita ada persediaan kebencanaan untuk pengungsi, ada juga bantuan-bantuan dari BPBD, dari beberapa pihak (relawan). Jadi untuk pengungsi kita sudah siapkan untuk makan, minum, dan logistiknya,” ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait