GARUT, iNews.id - Masyarakat yang akan melintasi jalur Kamojang penghubung Kabupaten Garut dan Bandung, diimbau berhati-hati. Tingginya curah hujan di Kabupaten Garut membuat wilayah itu rawan bencana longsor.
Kepala Polsek Samarang AKBP Jajang Rachmat mengatakan, terdapat tiga titik daerah rawan longsor tebing di sepanjang jalan tersebut. Ketiga titik ini di sepanjang Jalan Kamojang, mulai dari Kamojang hingga Kampung Mojang, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.
"Ada tiga titik rawan longsor pada jalur antara Kamojang hingga Kampung Mojang, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang. Warga harus berhati-hati saat melintas terlebih saat hujan deras," kata Kapolsek Samarang, pada MNC Portal Indonesia (MPI) di Blok Citepus, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Selasa (15/11/2022).
AKBP Jajang Rachmat menyatakan, saat hujan deras, para pengguna jalan seperti pengemudi mobil dan pengendara motor sebaiknya berhenti. Saat hujan deras, jalur tersebut rawan longsoran tebing di sepanjang jalan.
"Akan lebih bijak untuk berteduh sejenak, demi keselamatan dan keamanan berkendara. Selain itu, harap untuk memperhatikan situasi sepanjang Jalan Raya Kamojang ke Garut," ujar AKBP Jajang Rachmat.
Kapolsek Samarang menuturkan, bencana longsor di jalur itu pernah terjadi saat hujan deras pada Juli 2022 lalu. Kala itu, tebing pinggir jalan, longsor menutupi setengah Jalan Raya Kamojang-Garut di kawasan Cidadali.
"Alhamdulillah saat itu tidak ada korban jiwa. Longsor menutupi setengah badan jalan, dan ketika itu proses evakuasi material longsor berhasil dilakukan berkat kerja sama unsur Forkopincsm Kecamatan Samarang bersama PGE (Pertamina Geothermal Energy)," tutur AKBP Jajang Rachmat.
Berdasarkan pemantauan MPI, tebing dan jurang berada di kedua sisi Jalan Raya Kamojang-Garut. Kontur Jalan ini menanjak jika dilintasi dari arah Garut menuju Bandung, sementara menurun dari arah sebaliknya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan ekstrem di Kabupaten Garut akan berlangsung hingga Januari 2023 mendatang.
BMKG memasukan wilayah Garut ke dalam daftar daerah dengan curah hujan melebihi ambang batas 150 mm per hari di data model prediksi cuaca numerik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi bencana. BMKG telah memprakirakan, intensitas hujan yang melanda Garut kurang lebih mencapai 200 mm per hari.
"Sementara kapasitas maksimum serapan air hujan di wilayah Garut adalah 150 mm per hari. Berarti ada lebih 50 mm yang tidak terserap," kata Satria Budi pada Oktober 2022 lalu.
Editor : Agus Warsudi
daerah rawan longsor rawan longsor tanah rawan longsor titik rawan longsor garut kabupaten garut
Artikel Terkait