Cawalkot bandung Yossi Irianto membagikan kantong daur ulang di Jalan Mengger Tengah, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kamis (1/3/2018). (Foto: iNews.id/Yogi Pasha)

BANDUNG, iNews.id - Calon Wali Kota (Cawalkot) Bandung Yossi Irianto mengawali kampanyenya dengan blusukan di Jalan Mengger Tengah, Kelurahan Mengger, dan Kujangsari, Kecamatan Bandung Kidul, Kamis(1/3/2018).

Sejak pagi hingga sore, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung ini menemui warga dengan membagikan tas kantong daur ulang. Menurut Yossi, pembagian tas kantung daur ulang ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar mulai secara bersama-sama bisa mengurangi penggunaan kantong plastik.

Sebab, penggunaan kantong plastik menjadi salah satu persoalan lingkungan akibat bahan yang dihasilkan sulit untuk didaur ulang atau diurai oleh lingkungan.

"Hari pertama blusukan, saya akan mengajak masyarakat peduli lingkungan. Karena itu, saat kampanye ini, saya membagikan tas daur ulang kepada warga agar bisa mengurangi kantong plastik. Sebab, plastik menjadi salah satu limbah yang sulit diurai oleh alam," kata Yossi seusai bertemu warga di Kelurahan Kujangsari.

Dia menyebutkan, persoalan lingkungan yang terjadi saat ini harus secara bersama-sama dilakukan, tidak hanya pemerintah, tetapi mengatasi lingkungan juga butuh peran serta masyarakat untuk menjaganya.

Yossi berharap masa kampanye selama Pilwalkot Bandung nanti akan dilakukan secara menarik. Komunikasi bersama warga tidak hanya menyerap aspirasi masyarakat. Tetapi, komunikasi dalam kampanye akan mengangkat isu-isu yang memiliki manfaat bersama. Salah satunya adalah persoalan lingkungan, sampah, dan banjir.

"Karena itu blusukan pertama ini saya membagikan kantong plastik daur ulang. Kita sama-sama tahu kalau plastik sulit didaur ulang. Saya kira cara-cara itu hal yang edukatif untuk sama-sama dalam mengatasi lingkungan," ujar dia.

Yossi menilai, edukasi dalam mengatasi persoalan lingkungan di Kota Bandung tidak hanya dibutuhkan peran pemerintah kota. Tetapi, keterlibatan semua pihak yang peduli terhadap lingkungan.

Dia mengungkapkan, Pemerintah Kota Bandung saat ini telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PTLSa). Namun, belakangan sampak Kota Bandung yang jumlahnya 1,6 ton per hari masih dibuang ke TPA Sarimukti.

"Bagi kita secara pribadi gak ada persoalan mau PTLSa atau Sarimukti, sama saja. Tapi, yang jadi masalah ketika sampah tidak terangkut. Jangan sampai seperti 2005 kita jadi lautan sampah," ujar dia.

Karena itu, upaya edukasi kepada masyarakat terkait lingkungan dan sampah harus terus dilakukan. Termasuk juga mengedukasi tidak sembarang membuang sampah.

"Ini menajdi strategi cerdas hilirnya dikelola tentu hulunya dari sisi regulasi kita padukan dengan kabupaten kota dan provinsi jawa barat," tandas dia.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network