Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. (Foto: iNews.id/Felldy Utama)

BANDUNG, iNews.id - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk segera mempercepat proses lelang proyek pengerjaan penanggulangan banjir di Bandung. Dengan begitu, masalah banjir bisa segera diatasi. Diharapkan, proses lelang itu sudah bisa dimulai pada Desember nanti.

Ridwan Kamil mengakui, sejumlah proses lelang pengadaan pengerjaan terus mengalami pengulangan dan mundur dari jadwal.  Hal itu lantaran ketatnya persyaratan dari Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) yang dikomandoi kejaksaan. TP4D mulai memperketat persyaratan lelang yang diyakini belum siap diikuti banyak kontraktor yang biasa mengikuti lelang di Kota Bandung.

“Banyak kontraktor yang biasa secukupnya tiba-tiba tahun ini dihadapkan dengan persyaratan yang lebih kompleks. Itu yang menyebabkan situasi yang tidak terlaksananya lelang dengan lancar,” katanya.

Walau demikian, Ridwan memastikan hampir 95% lelang sudah berjalan sesuai perencanaan. Maka, tidak ada istilah gagal lelang. “Jadi siapa saja yang mengistilahkan itu (gagal lelang), saya bantah dengan data. Semua proyek ini berlangsung dengan lancar. Sekitar 5% terjadi kendala, tetapi 95% berlangsung lancar, tidak terkendala,” ujar Ridwan.

Oleh karena itu, ia berharap tahun depan para kontraktor sudah belajar dari rumitnya persyaratan tahun ini. “Dan sudah saya tugaskan Pak Zul (Zulkarnain) ini untuk melelangkan banyak (proyek) di bulan Desember ini, walaupun belum ketok palu (anggaran),” ujarnya.

Sementara itu, Kepala DPU Kota Bandung Iskandar Zulkarnain mengatakan, tahun ini anggaran banyak dialokasikan untuk perbaikan gorong-gorong sekaligus penanganan banjir.

“Untuk memperbaiki salurannya kurang lebih Rp130 miliar, pengendalian banjirnya sendiri Rp76 miliar, kan ada dua mata anggaran,” ujar Zulkarnain, di Taman Sejarah Kota Bandung, Selasa (21/11/2017).

Terkait dengan pelelangan pembangunan gorong-gorong tahun ini beberapa harus diulang. Penyebabnya ada perencanaan yang harus disesuaikan dengan kondisi lapangan. Saat perencanaan sudah dinyatakan beres, ternyata di lapangan terkendala. Alhasil, pekerjaan harus dilakukan di tengah musim hujan.

“Seperti contoh tahun sekarang, karena memang pembuatan untuk ducting (saluran utilitas di bawah trotoar) kita copot, kayak di Naripan kita pindahkan ke bawah badan jalan. Tetapi dengan kondisi sekarang, dengan perencanaan sekarang, kita coba tahun depan tidak di akhir tahun, di awal tahun sudah kita lakukan (pengerjaan),” ujarnya.

Ia menjelaskan, sejumlah proyek yang terkendala juga bukan diakibatkan masalah lelang, tetapi karena status lahannya. Kolam retensi Sirnaraga dihadapkan pada persoalan makam yang ada di lahan perencanaan.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network