Pemkot Bandung memperketat pengawasan jalur hewan ternak untuk mengantisipasi PMK. (Foto: Ilustrasi/Ist)

BANDUNG, iNews.id - Untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK), Pemkot Bandung memperketat jalur masuk hewan ternak dari wilayah yang terjangkit. Petugas akan disiagakan di pintu-pintu masuk Kota Bandung.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana telah meminta aparat kepolisian dan dinas terkait untuk mengawasi jalur masuk hewan ternak. Dia juga meminta masyarakat tidak mengonsumsi hewan ternak yang terkena penyakit tersebut.

"Kami minta teman dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bandung mengawasi jalur suplai (ternak) dari daerah-daerah yang memang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). Meskipun secara teori, tidak menular ke manusia," kata Wali Kota Bandung. 

Meski demikian, ujar Yana Mulyana, jika hewan ternak yang terjangkit penyakit kuku dan mulut dimakan dikhawatirkan berpengaruh negatif. Masyarakat pun diminta segera melaporkan apabila menemukan hewan ternak yang terjangkit penyakit itu.

"Intinya, mari kita awasi penyebarannya supaya tidak masuk sampai ke Bandung. Kita harus hati-hati dan lebih ketat," ujar Yana Mulyana. 

Diketahui, ratusan sapi dan domba di Kabupaten Garut positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Kondisi itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut terhadap ratusan ekor ternak sapi dan domba, Kamis (12/5/2022).

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani mengatakan, ternak sapi dan domba yang positif terserang PMK ini terdiri atas 381 ekor sapi dan 16 ekor domba. 

“Awalnya 173 ekor di empat kecamatan. Sampai sekarang perkembangannya meningkat dari populasi di lokasi terdampak, yakni 530 terinfeksi, 381 positif. Selain sapi, ada domba (yang positif PMK). Yang domba ada sembilan ekor di Kecamatan Leles, tujuh di Kecamatan Cisurupan,” kata Kadis Perikanan dan Peternakan Garut, Kamis (12/5/2022).

Dari 381 sapi yang terserang PMK, ujar Sofyan Yani, 331 ekor diantaranya adalah jenis sapi potong, sementara sisanya yang berjumlah 50 merupakan sapi perah. “Semua positif PMK, semua sudah uji lab, kami tidak bisa menentukan wabah tanpa hasil uji lab,”  ujarnya.

Kadis Perikanan dan Peternakan Garut menuturkan, ratusan ternak sapi dan domba yang terserang PMK ini tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Leles, Garut Kota, Cisurupan, Cikajang, Banyuresmi, Wanaraja, Karangpawitan, dan Cilawu. 

"Seluruh hewan yang terserang penyakit tersebut memiliki ciri-ciri sama, mulai mulut berair liur, kuku kakinya melepuh dan berdarah sehingga, serta puting berdarah," tutur Kadis Perikanan dan Peternakan Garut.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network