Petani KJA di kawasan Bongas, Cililin, KBB, mulai mengurangi benih yang ditebar sebagai antisipasi terjadinya kematian massal ikan imbas dari cuaca buruk. (Foto/MPI/Adi Haryanto)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Petani keramba jaring apung (KJA) di perairan Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengurangi benih. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kerugian besar akibat kematian massal ikan dampak upweling.

"Kemarin-kemarin kondisi cuaca gak menentu dan banyak hujan, makanya supaya tidak rugi besar akibat banyak ikan mati, paling sekarang benih yang dibudidayakan dikurangi," kata petani KJA Asep Elep, Kamis (11/1/2023).

Pria yang juga Ketua Paguyuban Gabungan Baraya Saguling (GBS) yang konsen pada KJA mengaku, tidak ingin mengalami kerugian besar akibat ikan-ikan mati. 

Seperti kematian massal ikan KJA yang terjadi di beberapa daerah. Seperti, Waduk Jatiluhur, Purwakarta, dan Waduk Kedung Ombo, Boyolali.

Jumlah benih ikan yang dikurangi para peternak KJA di kawasan Waduk Saguling antara 50 sampai 70 persen. Misalnya dari 10.000 ekor benih ikan, sekarang dikurangi menjadi hanya sekitar 5.000 ekor. 

Kalau terjadi kematian massal, kerugian yang dialami tidak akan terlalu besar. "Kalau misalnya ada kematian ikan karena cuaca buruk, maka ruginya tidak akan terlalu besar," ujar Asep Elep.

Asep Elep menuturkan, peternak ikan sudah mengetahui kondisi siklus cuaca yang kurang bersahabat bagi budidaya ikan di KJA. Makanya ketika musim hujan mereka otomatis mengurangi tabur benih. 

Langkah pengurangan ini dilakukan berdasarkan pengalaman serta merujuk kalender prediksi kematian massal ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Pada siklus itu diprediksi Bulan November hingga Maret masuk waktu bahaya. Artinya potensi kematian massal sangat besar selama lima bulan ini. 

Alasannya karena cuaca ekstrem serta fenomena umbalan (upwelling) yakni peristiwa naiknya air bagian dasar waduk ke permukaan yang membawa senyawa beracun. 

"Fenomena upwelling di Waduk Saguling memang sudah terjadi sejak Desember, tapi jumlah kematiannya gak besar. Paling dari satu petak, yang mati sekitar 10-15% atau sekitar 15 kilogram," tuturdia.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network