BANDUNG, iNews.id - Kasus kematian akibat penyakit difteri masih menjadi ancaman. Meskipun Kota Bandung tidak masuk dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri, namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung merasa perlu untuk melaksanakan tindakan pencegahan. Rencananya, Dinkes Kota Bandung akan melaksanakan imunisasi Outbreak Response Imunisation (ORI) secara serentak awal Februari 2018 nanti.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita mengatakan, kegiatan ORI serentak akan dilakukan dalam tiga tahap selama 2018. Yang menjadi target dari imunisasi difteri adalah anak yang berusia 1-19 tahun. Rita mengungkapkan, berdasarkan data, jumlah anak yang menjadi target inunisasi difteri di Bandung yaitu sebanyak 692.740 anak.
"ORI akan dilakukan sebanyak tiga kali mulai Februari, Juni, dan Desember. Anak usia 1-19 tahun akan mendapatkan imunisasi difteri sebanyak tiga kali selama 2018," kata Rita dalam acara Bandung Menjawab di Ruang Media, Balaikota, Selasa (30/1/2018).
Dia menyebutkan, selama kegiatan ORI, Dinkes Kota Bandung akan melibatkan lebih dari 12.000 tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan kader posyandu. Selain itu, dinkes juga akan menyiapkan 4.466 pos pelayanan imunisasi selama kegiatan ORI. "Puluhan ribu tenaga medis akan kami siapkan mulai dari dokter, perawat, dan kader. Selain itu ada juga posko pelayanan imunisasi," ucap dia.
Pelaksanaan ORI, menurut Rita, akan dilakukan di setiap kewilayahan di Kota Bandung. Karena itu, untuk melaksanakan kegiatan ORI, dinkes akan bekerja sama dengan dinas terkait seperti Dinas Pendidikan Kota Bandung, kecamatan, dan lain sebagainya. "Imunisasi ini tidak hanya dilakukan terhadap balita. Tapi, dilakukan juga terhadap anak sekolah SD hingga perguruan tinggi," ujar dia.
Dia mengungkapkan, program pemerintah ini diharapkan bisa diikuti seluruh anak yang sudah masuk dalam target pelaksanaan ORI. Karena itu, para orang tua bisa memberikan semangat kepada anaknya untuk bisa mengikuti dan mendapatkan inunisasi difteri yang dimulai pada Februari, nanti. "Anak-anak yang sudah pernah mendapatkan imunisasi difteri juga akan tetap mendapatkan imunisasi kembali," ujar dia.
Untuk diketahui, wabah difteri di sejumlah daerah di Jawa Barat, telah menyebabkan puluhan anak meninggal dunia. Sejumlah daerah telah menetapkan status kejadian luar biasa terhadap kemunculan penyakit itu.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait