PURWAKARTA, iNews.id - Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan anak Tedi Setiawan (26) terhadap ibu kandungnya Masitoh (46) di Kampung Ngenol, Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta masih menyisakan misteri terkait motif pasti peristiwa berdarah itu. Informasi terbaru menyebutkan, pelaku TS mengidap gangguan jiwa.
Sebab, walaupun dikenal berperilaku baik kepada teman dan tetangga, napun pelaku juga dikabarkan kerap menebus obat dan merupakan pasien di poliklinik jiwa di Rumah Sakit Bayu Asih Purwakarta.
Ketua RT Tatang mengatakan, pelaku Tedi kerap menebus obat ke rumah sakit karena mengidap penyakit syaraf atau gangguan kejiwaan. Tedi merupakan pasien psikiatri rawat jalan di poliklinik jiwa RS Bayu Asih Purwakarta.
"Namun, apakah disebabkan hal ini (gangguan) atau bukan (sehingga Tedi tega menebas leher ibunya sampai tewas), warga tidak mengetahui pasti," kata Tatang.
Diberitakan sebelumnya, Tedi Setiawan (26), pemuda yang membunuh ibu kandung, Masitoh (46) di Kampung Ngenol, Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, dikenal baik dan pandai bergaul. Bahkan sebelum peristiwa berdarah terjadi, pelaku terlihat sangat sayang kepada korban, ibunya itu.
Karena itu, warga sekitar tempat tinggal korban dan pelaku merasa heran dengan peristiwa pembunuhan yang menggemparkan tersebut. Mereka tidak habis pikir pelaku Tedi tega menghabisi nyawa ibunya sendiri dengan cara menebas leher Masitoh.
Pascakejadian, warga Kampung Ngenol, berdatangan ke lokasi kejadian untuk melihat dari dekat petugas kepolisian dari Polsek Darangdan dan Inafis Satreskrim Polres Purwakarta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara itu, anak-anak korban atau kakak dan adik pelaku, terlihat syok. Bahkan anak masitoh yang paling tua atau kakaknya pelaku, jatuh pingsan. Dia terbaring lunglai di rumah tetangga, tak kuasa menghadapi kenyataan perih itu.
Agus Supendi, tetangga korban dan pelaku, di mata tetangga, pelaku Tedi dikenal cukup baik dan suka bergaul. "Bahkan Tedi juga sangat sayang dengan ibunya, karena jika punya uang hasil bekerja, suka diberikan semua kepada ibunya," kata Agus Supendi.
Warga, ujar Agus Supendi, tidak mengetahui secara pasti penyebab pelaku tega menghabisi nyawa ibunya sendiri secara sadis. "Kami juga heran, kenapa bisa begitu. Padahal sehari-hari, normal, biasa," ujar Agus Supendi.
Diberitakan sebelumnya, TS diamankan warga ke Kantor Desa Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, sesaat setelah pembunuhan terhadap ibu kandungnya terjadi. TS pasrah dan tidak melawan atau berontak saat diamankan.
Setelah diamankan, TS dibawa polisi ke Mapolsek Darangdan lalu Mapolres Purwakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Warga setempat, Endang (56) menceritakan pasca kejadian tersebut, selama ini tidak pernah ada laporan yang bersangkutan berbuat onar. Bahkan, pelaku sering membantu ibunya Masitoh (46). Bahkan pernah berkerja mengangkut sampah bersama warga.
"Dari kabar yang beredar sih katanya, sebelum kejadian pelaku ini memang sempat bertengkar dulu dengan ibunya. Meskipun ibunya sering marah-marah tapi dia gak pernah ngamuk padahal. Katanya leher ibunya ditebas saat sedang duduk," tutur dia, Selasa (20/9/2022).
Dia mengatakan, luka korban terbilang parang dengan luka menganga dari leher belakang. Darah pun bersimbah membasahi tubuh di kursi ruang tamu rumah. Kasus ini masih dalam penyelidikan Satreskrim Polres Purwakarta. Pelaku diperiksa intensif penyidik.
Editor : Agus Warsudi
anak bunuh ibu anak bunuh ibu kandung kasus pembunuhan kasus pembunuhan sadis kasus pembunuhan sekeluarga pelaku pembunuhan Kabupaten Purwakarta polres purwakarta purwakarta
Artikel Terkait