Polisi melakukan pengaman di Bandara Kertajati, Minggu (1/3/2020) (Foto: iNews/Mohammad Zeni)

MAJALENGKA, iNews.id - Ada sekitar 68 warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan anak buah kapal (ABK) Diamond Princess yang akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil. Nantinya mereka akan transit di Bandara Kertajati.

Petugas gabungan dari polisi dan TNI melakukan pengamanan ketat di sekitar bandara. Kendaraan berat juga dipersiapkan polisi.

Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) Salahudin Rafi mengatakan proses penerbangan WNI ABK Diamond Princess dari Yokohama, Jepang ke Bandara Kertajati seluruhnya di bawah pengendalian dan koordinasi Kementerian Kesehatan RI. Dia telah menyiapkan fasilitas yang diminta.

"Betul, seluruh kegiatannya langsung di bawah Kementerian Kesehatan, Bandara KJT (Kertajati) telah menyiapkan fasilitas terkait penerbangan," kata Salahudin, Minggu (1/3/2020).

Bandara Kertajati, Minggu (1/3/2020) (Foto: iNews/Zeni Johadi)

Salahudin Rafi mengaku hingga saat ini belum mendapat kepastian pukul berapa pesawat dari Jepang akan mendarat di Kertajati. Info terakhir kemungkinan malam hari.

"Kami baru dikabari jika pesawat kemungkinan mendarat malam nanti. Belum ter-update infonya, rencana malam ini," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengabarkan bahwa pesawat Garuda Indonesia Airbus 330 yang bertugas menjemput WNI di Kapal Diamond Princess telah mendarat di Bandara Haneda, Jepang. Semua kru sedang beristirahat.

"Sekarang kru pesawat sedang istirahat karena mereka akan melakukan penerbangan panjang," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto.

Dia mengatakan kru pesawat tersebut akan beristirahat setidaknya selama 24 jam agar bugar dan bisa melakukan perjalanan kembali ke Indonesia. Selain itu, Yuri juga mengatakan bahan bakar pesawat sudah diisi kembali, sementara tim kesehatan dijadwalkan akan segera menuju kapal tempat ABK WNI diobservasi.

"Berarti tim kesehatan tinggal turun dari pesawat untuk menuju ke kapal. Sampai di kapal, mereka (WNI ABK) akan diperiksa lagi satu-satu. Yang sedang sakit pasti tidak boleh ikut," katanya.

Ketentuan tersebut, katanya, berlaku bagi para WNI yang berada di kapal. Sementara bagi para WNI yang saat ini dinyatakan positif dan dirawat di rumah sakit tidak akan diikutsertakan dalam rencana pemulangan.

Kemenkes berharap 68 WNI di kapal tersebut dapat diberangkatkan pada Ahad (1/3) pukul 18.00 waktu setempat dan diperkirakan akan tiba di Indonesia pada 23.30 WIB.

Kemenkes menyiapkan dua alternatif lokasi pendaratan awal sebelum dibawa ke Pulau Sebaru untuk menjalani masa observasi.

Kedua lokasi pendaratan itu adalah Bandara Halim Perdanakusuma, di Jakarta Timur, atau di Bandar Udara Kertajati di Jawa Barat.

"Yang kita siapkan dua, apakah di Halim atau di Kertajati. Halim sudah saya cek. Kemudian Kertajati baru besok saya cek," katanya.


Editor : Muhammad Fida Ul Haq

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network