Enam Sesar (patahan )di Jawa Barat. Foto: Istimewa

BANDUNG, iNews.id - Sejumlah sesar (patahan) aktif di Jawa Barat sewaktu-waktu bisa bergerak dan menimbulkan gempa bumi. Misalnya, Sesar Lembang yang diprediksi dapat menimbulkan gempa bumi seperti yang pernah terjadi dengan kekuatan magnitudo 6,9 pada tahun 1.600 lalu. 

Menurut Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho, selain Bandung, semua wilayah yang dilalui sesar aktif, mempunyai potensi tingkat kegempaan yang sangat tinggi. Kendati begitu, pihaknya belum bisa memprediksi secara pasti kapan tepatnya sesar tersebut akan aktif menimbulkan gempa besar. 

Tetapi, bila sesar tersebut aktif, beberapa daerah ini akan terdampak, di antaranya Sesar Cimandiri. Daerah yang diperkirakan bakal terdampak adalah Palabuhanratu, Sukabumi, Cianjur hingga Padalarang. Kemudian Sesar Citarik meliputi Pelabuhanratu, Bogor, Bekasi. Sesar Lembang meliputi Cimahi, Lembang, Kota Bandung dan Sesar Garsela meliputi Kabupaten Garut.

"Sementara untuk Sesar Cipamingpis meliputi bagian timur wilayah Sukabumi dan wilayah barat Cianjur. Sesar ini sudah release (bergerak) 2018. Begitupun Sesar Baribis meliputi Majalengka, Kuningan, Subang Selatan, Purwakarta yang juga sudah release tahun 2019 dan 2020 lalu," kata dia, Minggu (24/1/2021).

Untuk meningkatkan mitigasi bencana dan kewaspadaan, BMKG kata dia, telah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota. Mitigasi bencana, tak hanya soal potensi gempa, tetapi juga hujan ekstrem, banjir, tsunami, dan lainnya. 

Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengatakan, hingga Januari ini, tercatat 79 kali gempa bumi. Gempa tersebut terjadi dalam beberapa magnitudo. Namun, hanya empat gempa yang dirasakan pada getaran 2 hingga 3 MMI. 

"Tercatat tidak ada gempa besar, mayoritas masih di bawah magnitudo 5. Jumlah 79 ini, masih normal, karena memang di Jabar rata rata setiap bulan terjadi gempa antara 70-80 event," tutur dia.

Kendati begitu, kata dia, masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan atas berbagai potensi gempa yang mungkin terjadi. Apalagi, beberapa sesar aktif tesebut pada tahun 2020 lalu lebih banyak tidur. Sesar itu dikhawatirkan sedang mengumpulkan energi.

"Kewaspadaan terhadap Sesar Lembang perlu ditingkatkan, karena sudah lama tidak lepaskan energinya. Walaupun secara periode, sesar ini aktif 500 tahun sakali dan terkahir releas pada tahun 1.600," ucap dia. 


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network