Dari kiri ke kanan, 5 pahlawan wanita asal Jabar, Raden Dewi Sartika, Raden Siti Jenab, Emma Poeradiredja, RA Lasminingrat, dan Suwarsih Djojopuspito. (FOTO: ISTIMEWA)

JAKARTA, iNews.id - Pahlawan wanita asal Jawa Barat yang menarik untuk dibahas. Pahlawan Indonesia tidak hanya laki-laki, namun ada juga wanita yang mampu memperjuangkan hak-haknya agar setara dengan laki-laki dalam memperjuangkan bangsa Indonesia.

Dari Sabang sampai Merauke, terdapat beberapa pahlawan wanita yang memiliki peran penting dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Salah satunya di Jawa Barat, terdapat beberapa tokoh pahlawan nasional, khususnya pahlawan wanita. 

Siapa sajakah mereka? berikut ini ulasan selengkapnya,

Daftar Pahlawan Wanita Asal Jawa Barat

1. Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika. (FOTO: ISTIMEWA)

Dewi Sartika merupakan pahlawan wanita asal Bumi Parahyangan. Beliau lahir pada 04 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat. Dewi Sartika dikenal seperti RA Kartini karena perannya dalam memperjuangkan emansipasi dan pendidikan di Indonesia. 

Dewi Sartika sempat sekolah di Europeesche Lagere School. Sekolah tersebut diperuntukkan bagi para keluarga bangsawan. 

Namun Dewi Sartika hanya mengenyam pendidikan sekolah hingga kelas 3 karena ayahnya diasingkan ke Ternate, dia harus ikut dengan pamannya.

Komitmen Dewi Sartika dibuktikan dengan mendirikan Sekolah Istri pada 1904. Sekolah tersebut diperuntukkan bagi para wanita yang ingin mengenyam pendidikan. Sekolah tersebut mengajarkan para wanita seperti menjahit, merenda, menyulam, memasak, mengasuh bayi, dan agama.

Dalam kurun waktu 10 tahun, telah ada 9 Sekolah Istri di Jawa Barat. Pada September 1929, sekolah tersebut berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi.

2. Raden Siti Jenab

Raden Siti Jenab. (FOTO: istimewa)

Nyi Raden Siti Jenab Djatradidjaja mulai mengenalkan pendidikan perempuan di Cianjur dari rumah ke rumah. Beliau merupakan salah satu wanita yang pernah bersekolah di Sekolah Raden Dewi.  

Semangatnya dalam menyalurkan ilmunya dibuktikan dengan mendirikan sekolah di Cianjur dan menggunakan metode yang mirip dengan pendidikan yang dia tempuh semasa bersekolah di Sekolah Raden Dewi. 

Para wanita diajarkan Bahasa Sunda, Bahasa Melayu, Bahasa Belanda, matematika dasar, budi pekerti, hingga edukasi praktis untuk para wanita, seperti membuat batik dan merenda.

3. Nyi Raden Rachmat Hadiah Poeradiredja

Emma Poeradireja. (FOTO: ISTIMEWA)

Pahlawan wanita asal Jawa Barat satu ini dikenal dengan nama Emma Poeradiredja. Dia menjadi salah satu anggota Jong Java yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo. Selain itu, dia juga berperan dalam memperjuangkan persatuan pelajar pribumi dan menyalurkan ilmu mengenai nilai kesenian dan pengetahuan umum.

Pada 1927, Emma Poeradiredja dan teman-temannya, Artini, Sumardjo, Ayati, Emma Sumanegara, dan yang lainnya membuat Dameskring sebuah lembaga khusus bagi pemuda pemudi Indonesia kala itu yang berpusat pada penggalangan nilai bangsa melalui acara seperti membuat organisasi perempuan.

Hal tersebut, membuat dia terjun dalam Kongres Pemuda Indonesia kedua yang diselenggarakan di Jakarta (Batavia) pada 1928. Setelah Kongres Pemuda terbentuklah Pasundan Istri (Pasi), organisasi perempuan Jawa Barat yang memperjuangkan kodrat dan kebutuhan rakyat Jawa Barat.

4. Raden Ayu Lasminingrat

RA Lasminingrat. (FOTO: ISTIMEWA)

Raden Ayu Lasminingrat adalah pahlawan wanita yang memperjuangkan kemajuan kaum perempuan Garut, Jawa Barat. Lasminingrat merupakan putri dari penghulu dan ahli sastra yang populer dari wilayah Pasundan.

Sekolah Kautamaan istri ini dibangun oleh Lasminingrat pada 1907. Namun saat itu sekolah hanya untuk perempuan dari keluarga yang terpandang. Pembelajaran yang diberikan, sebagian didapatkan dari Belanda seperti ilmu membaca, menulis serta pelajaran pemberdayaan bagi kaum perempuan.

5. Suwarsih Djojopuspito

Suwarsih Djojopuspito. (FOTO: ISTIMEWA)

Pahlawan wanita kelahiran Bogor, 20 April 1912 ini merupakan seorang penulis Indonesia. Dia menulis novel menggunakan tiga bahasa, yaitu, Bahasa Sunda, Belanda dan Indonesia. Ayahnya yang buta huruf tetapi mampu untuk menjadi seorang dalang wayang kulit dalam tiga bahasa (Jawa, Sunda, dan Indonesia).

Suwarsih Djojopuspito dan kakak perempuannya Nining pernah mengenyam bangku pendidikan di Kartini School Bogor. Sekolah ini adalah Sekolah Dasar yang dilakukan selama tujuh tahun khusus bagi para wanita. Ia meneruskan dengan beasiswa MULO. Kemudian mendapatkan beasiswa penuh dari Europeesche Kweekschool, Surabaya. Europeesche Kweekschool adalah sekolah guru Belanda kala itu. 

Saat Suwarsih bersekolah di sana, hanya terdapat dua orang pribumi dari 28 murid.

Kepandaian dan kesempatan belajar yang diperolehnya, pada zaman pendudukan Pemerintah Dai Nippon. Membuatnya untuk menjadi seorang  guru Sekolah Dasar Dai-ichi Menteng. Hidupnya Pun berpindah-pindah dan sempat berhenti mengajar.

Namun, dia terus menuangkan gagasannya melalui novel dan buku-buku. Suwarsih wafat pada 1977. Dia mendapatkan kehormatan dan dimakamkan di Pemakaman Tamansiswa Taman Wijaya Brata di Celeban, Umbulharjo-Yogyakarta.

Nah, itulah daftar pahlawan wanita asal Jawa Barat yang membantu untuk meningkatkan pendidikan bagi para perempuan.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network