BANDUNG, iNews.id - Ratusan anak dan orang tua peserta Karnaval Sabilulungan Kabupaten Bandung, Jawa Barat memprotes panitia karena dinilai menelantarkan anak-anak mereka, Minggu (18/8/2019).
Para peserta kirab budaya untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-74 RI itu dibiarkan kepanasan berbaris selama lima jam namun kegiatan belum juga dilaksanakan.
Mereka juga haus dan kelaparan karena kesulitan mendapatkan makanan dan minuman. Para peserta pun kompak menumpahkan kekesalannya dengan meneriakkan “Panas, panas, panas”.
Orang tua peserta karnaval, Alan mengaku sangat kecewa dengan pihak panitia yang dinilainya kurang bisa berkoordinasi dengan orang tua dan anak-anak peserta karnaval. “Kasihan penari kolosal yang kebanyakan anak anak diterlantarkan. Mereka ini kan kebanyakan anak-anak kecil. Sangat kecewa banget kami,” kata Alan.
Hal senada diungkapkan orang tua lainnya, Hanny. Dia mengaku anaknya sudah mempersiapkan diri sejak pukul 05.00 WIB. Namun, hingga pukul 10.00 WIB, acara tak kunjung dimulai. “Anak saya kepanasan, haus dan lapar. Anak-anak yang lain juga sama,” katanya.
Peserta karnaval, Fadila mengaku harus menahan lapar sejak pukul 05.00 WIB karena diminta panitia berbaris. “Dari jam 5 pagi sudah siap. Tapi, acara belum juga mulai,” ucapnya.
Atas insiden itu, orang tua dan pengasuh sanggar akhirnya mendatangi panitia untuk bertanggung jawab dengan kejadian itu. Mereka juga mengancam meninggalkan lokasi dan kegiatan sebelum acara dimulai.
Setelah diprotes peserta dan orang tua, pihak panitia kemudian memulai acara. Sebanyak 1.700 penari melakukan tarian kolosal dan diikuti jajaran muspida di antaranya Bupati Bandung, Wakil Bupati Bandung, Dandim 0609, Kapolres Bandung, serta beberapa kepala dinas. Kegiatan tersebut diakhiri dengan penampilan konvoi kendaraan yang telah dimodifikasi.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait