Banjir cileuncang kerap melanda jalan raya di Kota Bandung saat hujan deras mengguyur kota ini. Cileuncang terjadi karena banyak drainase tak mampu menampung debit air. (Foto: Dokumentasi/Agus Warsudi)

BANDUNG, iNews.id - Sekitar 30 persen drainase di Kota Bandung tak bisa menampung curah hujan tinggi, sehingga mengakibatkan sering terjadi banjir cileuncang di beberapa titik. Saat ini, Pemkot Bandung fokus melakukan pemeliharaan agar aliran air tak tersendat oleh tumpukan sampah.

"Mungkin sekitar 60 sampai 70 persen drainase yang kapasitasnya cukup besar. Sementara sisanya kecil tidak bisa menampung air jika curah hujan tinggi," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Yul Zulkarnaen pada acara Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika, Kota Bandung, Selasa (9/11/2021).

Menurut dia, beberapa drainase yang kecil adalah saluran air dengan usia cukup tua. Beberapanya ada di pusat Kota Bandung, seperti perumahan. Sementara untuk drainase besar adalah drainase yang belum lama dibangun.

Menurut dia, untuk mengurangi dampak banjir akibat curah hujan tinggi, pihaknya fokus melakukan pemeliharaan. Seperti mengangkat tumbukan sampah yang berpotensi membuat air tidak bisa mengalir. "Pemeliharaan rutin lakukan, apalagi pada musim hujan seperti sekarang," ujar dia. 

DPU, tutur Yul Zukarnaen, fokus melakukan perbaikan di drainase badan jalan. Karena drainase sempit itu biasanya menyebabkan banjir, karena daya tampung terbatas sementara curah hujan tinggi. Sehingga tidak bisa menampung. "Kami juga minta ikut serta masyarakat untuk melaporkan jika ada drainase mampet," tutur Yul Zulkarnaen.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network