CIANJUR, iNews.id - Sebanyak 30 kepala keluarga (KK) di Kampung Warungkuda, Desa Selagedang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, harus mengungsi ke tempat aman. Hal itu dilakukan setelah perkampungan mengalami tanah bergerak sehingga sangat mebahayakan jika tetap tinggal.
Pergerakan tanah di wilayah itu terpantau meluas dan retakan tanah semakin dalam dengan lebar hingga mencapai 20 sentimeter.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rudi Labis Wibowo mengatakan, retakan dan penurunan tanah di kawasan itu setiap hari meluas.
"Setiap hari pergerakan tanah di kawasan ini menyebabkan retakan dan penurunan tanah hingga 20 sentimeter. Akibatnya, sebanyak 30 KK terpaksa diungsikan ke lokasi yang lebih aman karena rumah mereka terdampak," kata Rudi, kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).
Rudi menyebutkan, puluhan KK itu sementara diungsikan dengan menempati rumah milik warga dan kerabatnya yang lokasinya lebih aman.
Pemerintah daerah akan memprioritaskan relokasi terhadap empat rumah warga setempat yang rusak rata dengan tanah akibat terdampak bencana itu.
"Relokasi ini akan dilakukan bertahap, tapi kita prioritaskan ada empat rumah yang harus segera. Lokasinya di tanah milik desa, dan dibangun oleh pemerintah daerah," ujarnya.
Pergerakan tanah, kata dia, menerjang kawasan itu diduga akibat tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan itu dalam beberapa pekan terakhir.
"Memang kawasan ini merupakan, daerah rawan longsor dan pergerakan tanah. Tentunya kita imbau terus agar lebih meningkatkan kewaspadaan dengan potensi kebencanaan yang sewaktu-waktu dapat terjadi," ujarnya.
Sementara itu, tenaga kesehatan Puskesmas Cibeber, dr Nina Winarti menyatakan sejumlah warga yang terdampak pergerakan tanah sudah mengalami gangguan kesehatan, seperti demam dan batuk.
Bahkan, lanjut Nina, seorang bocah perempuan berusia 10 tahun, Jihan, masih trauma dan belum hilang dalam ingatannya saat tebing setinggi 50 meter ambrol dan menimbun rumahnya.
"Kita terjun ke lokasi, melihat dan melakukan pelayanan bagi warga yang terdampak. Selain itu, kita juga fokus memberikan layanan trauma healing bagi gadis perempuan yang masih syok dengan kejadian bencana tersebut," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait