Unpas melantik dan mengukuhkan 3 guru besar. Penambahan 3 guru besar itu jadi kado bagi Prof Eddy Jusuf di akhir masa jabatannya sebagai Rektor Unpas. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Universitas Pasundan (Unpas) Bandung melantik dan mengukuhkan tiga guru besar, Sabtu (18/11/2023). Penambahan guru besar baru ini menjadi kado bagi Prof Dr Ir Eddy Jusuf Sp MSi MKom IPU di masa akhir jabatan sebagai Rektor Unpas.

Tiga guru besar yang dilantik dan dikukuhkan itu, yakni, Prof Dr Ir Yusman Taufik MP dan Prof Dr Ir Asep Dedy Sutrisno MP dalam Bidang Ilmu Teknologi Pangan serta Guru Besar dalam Bidang Ilmu Hubungan Internasional Prof Dr Anton Minardi SIP SH MAg MA.

Pelantikan dan pengukuhan tiga guru besar tersebut berlangsung di Aula Mandala Saba Ir H Djuanda, Gedung Rektorat, Kampus II Unpas, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Sabtu (18/11/2023).

“SDM Unpas untuk guru besar sekarang menjadi 41 orang. Ini sebagai kado saya juga diakhir kepemimpinan saya sebagai Rektor. Pada 2023 ini, Unpas menghasilkan 17 guru besar. Jadi dengan (guru besar) yang lama berarti 41 orang. Empat orang lagi masih dalam penilaian. Jadi totalnya menjelang ke Januari menjadi 45 orang,” kata Rektor Unpas Prof Eddy Jusuf.

Prof Eddy menyatakan, dengan bertambahnya tiga guru besar baru akan memperkuat sumber daya manusia (SDM) pendidikan tinggi khususnya di Unpas Bandung dan umumnya di Indonesia.

Prof Eddy berharap guru besar yang baru dikukuhkan ini terus berkarya dan mengabdi. Kehadiran guru besar menjadi pendorong semangat bagi para dosen di Unpas untuk segera meraih gelar guru besar.

“Mudah-mudahan ini menjadi sumber inspirasi dan spirit bagi Lektor Kepala agar ke depan guru besar di Unpas bisa bertambah lagi,” ujar Prof Eddy.

Sementara itu, dalam orasi ilmiah, Prof Yusman mengusung karya "Teknologi Pemisahan dalam Pengembangan Produk Pangan: Inovasi untuk Kualitas, Keamanan dan Keberlanjutan yang Diaplikasikan pada Pengembangan Black Mulberry (Morus Nigra L)". 

Orasi Ilmiah kedua disampaikan oleh Prof Asep yang membahas mengenai “Pembangunan Ketahanan Pangan sebagai Program Strategis Mensejahterakan Bangsa". Terakhir, orasi ilmiah disampaikan oleh Prof. Anton dengan judul "Palestina Harus Segera Merdeka dan Berdaulat".

Prof Yusman yang merupakan Dekan Fakultas Teknik Unpas mengatakan, untuk meraih jabatan guru besar dalam Bidang Ilmu Teknologi Pangan tidaklah mulus. Hambatan yang ia hadapi ada pada aspek penulisan dan publikasi. Namun Prof Yusman berhasil melewati hambatan tersebut dan bisa menjadi guru besar.

“Atas izin Allah pada saat pengurusan guru besar, kalau kita rajin berkarya, rajin menulis, membuat buku, alhamdulillah prosesnya menjadi tidak terlalu lama,” kata Prof Yusman.

Setelah dikukuhkan menjadi guru besar, Prof Yusman akan terus berkarya, rajin menulis, membuat buku dan hasil penelitiannya akan diimplikasikan ke industri.

Prof Asep guru besar dalam Bidang Ilmu Teknologi Pangan juga akan mengembangkan karya-karya yang akan dibutuhkan masyarakat. Selain itu, Prof Asep mengatakan, ketahanan pengan di Indonesia masih lemah dan perlu diperjuangkan dari hulu sampai ke hilirnya. “Edukasi masyarakat itu perlu, keamanan pangan yang baik itu bagaimana karena banyak pangan-pangan yang tidak aman sekarang itu,” kata Prof Asep.

Sementara itu, Prof Anton guru besar dalam Bidang Ilmu Hubungan Internasional berharap setelah dikukuhkan menjadi guru besar akan tetap menuntut ilmu dan berbagi ilmu.

“Semoga ada manfaatnya, baik itu untuk Unpas maupun masyarakat. Mudah-mudahan setelah menjadi guru besar, saya bisa memberikan kontribusi bagi agama, bangsa dan negara,” kata Prof Anton.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network