JAKARTA, iNews.id - Karawang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang sering mengalami bencana banjir, terutama di musim hujan. Di antara banyak wilayah, terdapat tiga daerah yang menjadi langganan banjir dengan intensitas cukup tinggi, yakni Kecamatan Telukjambe, Karawang Barat, dan Pangkalan.
Berikut penjelasan lengkap mengenai kondisi terbaru dan faktor penyebab banjir di daerah tersebut.
3 Daerah Rawan Banjir di Karawang
1. Kecamatan Telukjambe (Barat dan Timur)
Kecamatan Telukjambe, yang terdiri dari desa-desa seperti Karangligar, Mekarmulya, Mulyajaya, Wanakerta, Sukaharja, dan Sukamakmur, sering mengalami banjir cukup tinggi. Luapan Sungai Citarum dan Sungai Cibeet menjadi faktor utama, terutama saat curah hujan tinggi dan berlangsung lama. Tinggi muka air bisa mencapai 2 meter, menyebabkan puluhan desa terendam dan ribuan warga mengungsi ke tempat aman. Upaya normalisasi sungai dan penanggulangan tanggul sedang dilakukan secara bertahap.
2. Kecamatan Karawang Barat
Wilayah ini meliputi desa Tanjungmekar dan Kelurahan Karawangkulo yang juga rawan banjir. Sistem drainase yang kurang optimal dan hujan lebat menyebabkan genangan air berkadar tinggi. Banjir di wilayah ini mengganggu aktivitas warga serta merusak infrastruktur jalan dan fasilitas umum lainnya. Pemerintah setempat terus melakukan perbaikan dan pembangunan drainase.
3. Kecamatan Pangkalan
Di Kecamatan Pangkalan, desa-desa seperti Mulangsar, Ciptasari, Tamanmekar, dan Tamansari sering terkena banjir saat hujan deras mengguyur. Kedalaman genangan bisa mencapai lebih dari satu meter, menyebabkan berbagai aktivitas terganggu dan warga harus mengungsi. Peningkatan pengelolaan drainase dan pembangunan tanggul menjadi fokus upaya pemerintah.
Faktor Penyebab
Faktor utama banjir di daerah ini meliputi curah hujan tinggi dan berkepanjangan, topografi dataran rendah, serta sistem drainase yang belum optimal. Selain itu, perubahan penggunaan lahan seperti alih fungsi pertanian menjadi kawasan industri dan pemukiman, turut memperparah genangan air yang terjadi.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Banjir menyebabkan kerugian besar, mulai dari kerusakan rumah, lahan pertanian, hingga gangguan aktivitas ekonomi warga. Banyak warga harus mengungsi dan kegiatan ekonomi di daerah terdampak terhenti sementara waktu. Pencegahan dan penanganan terus dilakukan melalui pengerukan sungai, pembangunan tanggul, dan sosialisasi pengelolaan lingkungan.
Upaya Penanggulangan
Pemerintah daerah bersama instansi terkait telah menyalurkan bantuan dan melakukan normalisasi sungai. Selain itu, dibangun sistem peringatan dini dan posko siaga banjir di beberapa titik rawan. Edukasi kepada masyarakat juga dilakukan agar tidak membuang sampah sembarangan, yang dapat menyumbat aliran air.
Dengan kondisi geografis dan pola hujan yang masih tinggi, ketiga daerah rawan banjir di Karawang ini harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan bencana. Kolaborasi semua pihak dan peningkatan sistem pengelolaan lingkungan adalah langkah penting agar risiko banjir dapat diminimalisasi dan kerugian yang terjadi dapat diminimalkan di masa mendatang.
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait